Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja ekspor kendaraan secara utuh (completely built up/CBU) pada Januari-April 2020 meski mengalami penurunan tetap memperlihatkan ketahanannya dalam menghadapi krisis yang dipicu oleh virus corona atau Covid-19.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total pengapalan di sepanjang empat bulan pertama tahun ini mencapai 88.557 unit, hanya turun 3,8 persen dibandingkan periode tahun lalu yang membukukan 92.019 unit.
Kecilnya penurunan kinerja pengapalan tersebut ditopang oleh capaian ekspor pada kuartal pertama yang mampu tumbuh 9,4 persen secara tahunan.
Pemerinciannya, Januari-Maret 2020 industri otomotif mampu mengekspor mobil sebanyak 77.315 unit. Jumlah itu naik dari 70.647 unit pada kuartal pertama 2019.
Penurunan capaian ekspor otomotif nasional baru terjadi pada April. Gaikindo mencatat total pengapalan CBU pada bulan itu menyentuh angka 11.242, turun 47,1 persen dibandingkan dengan April 2019.
Kendati demikian, kinerja ekspor nasional diprediksi mengalami penurunan terdalam pada bulan Mei. Bahkan, Gaikindo telah memproyeksikan bahwa sepanjang 2020 kinerja ekspor otomotif nasional akan terkoreksi 50 persen.
Baca Juga
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan apabila kasus Covid-19 di Indonesia tidak segera mereda, ada kemungkinan porsi ekspor Indonesia akan diambil alih oleh negara lain, seperti Thailand, yang mampu menurunkan eskalasi virus corona tiap harinya.
“Kami berharap tetap jadi tuan rumah di negeri sendiri dan bisa menjadi basis produksi untuk ekspor seperti yang kami janjikan ke pemerintah. Mungkin target 1 juta ekspor pada 2025 tertunda sedikit, tetapi akan bisa dikejar,” tegas Nangoi beberapa waktu lalu.