Bisnis.com, JAKARTA – Setelah buka selama sepekan, pabrik sport utility vehicle (SUV) Mercedes-Benz milik Daimler AG di Alabama, Amerika Serikat, terpaksa tutup kembali lantaran kekurangan pasokan suku cadang dari Meksiko.
Dilansir dari Bloomberg, pemberhentian sementara kegiatan operasional pabrik dimulai pada pekan ini. Sementara itu, para pekerja diberi pilihan untuk menggunakan waktu liburan atau pergi tanpa dibayar dan mengajukan tunjangan pengangguran di negara bagian dan federal.
"Karena masing-masing peraturan spesifik negara dan dampaknya pada situs pemasok internasional, kami mengharapkan gangguan ini sementara," kata Daimler dalam pernyataan melalui email kepada Bloomberg, yang dikutip pada Senin (18/5/2020).
Pabrik Mercedes-Benz telah dibuka kembali pada akhir April setelah menganggur selama lima pekan karena banyak dari basis manufaktur Amerika Serikat (AS) yang tutup guna mencegah penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).
Namun, ketika mayoritas produsen mobil di AS mulai berencana memulai kembali aktivitas produksi, pemerintah Meksiko justru menyatakan bahwa pengoperasian kembali pabrik otomotif baru dimungkinkan berlangsung pada pekan depan dengan catatan perusahaan memiliki protokol keselamatan.
Berdasarkan pemberitahuan internal Daimler AG kepada para pekerjanya di pabrik Tuscaloosa County, Alabama, perusahaan menjadwalkan persiapan produksi pada 29 Juni hingga 1 Juli. Pabrik tersebut diketahui memproduksi kendaraan sportif, seperti GLS, GLE, serta sedan C-Class Mercedes-Benz.