Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Toyota Tak Bawa RAV4 ke Indonesia

PT Toyota Astra Motor (TAM) masih mempelajari permintaan untuk membawa Toyota RAV4 ke Indonesia, meski sport utility vehicle (SUV) ini sangat digemari di mancanegara, dengan penjualan 10.000 unit.
All New Toyota RAV4 2019. /Toyota
All New Toyota RAV4 2019. /Toyota

Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) masih mempelajari permintaan untuk membawa Toyota RAV4 ke Indonesia, meski sport utility vehicle (SUV) ini sangat digemari di mancanegara, dengan penjualan 10.000 unit.

Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa tidak hanya RAV4 yang dipelajari untuk dibawa ke Indonesia. Dalam hal ini, PT TAM mempelajari bukan hanya dari sisi produk melainkan kendaraan yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.

"Saya pikir enggak cuma RAV4, tapi semua produk baru pasti kami pelajari. Produk apa pun kami akan pelajari, tapi tentu saja yang kami pelajari bukan produk melainkan masukan dan kebutuhan dari Indonesia kira-kira seperti apa sih masyarakat dan market Indonesia inginkan," kata Anton, Jumat (16/5/2020).

Setelah mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat Indonesia, PT TAM akan meneruskan itu ke prinsipal Toyota di Jepang untuk meminta restu membawa model-model terbaru ke Indonesia.

"Setelah dari kebutuhan masyarakat itu, kita bicarakan dengan prinsipal bagaimana dengan produk availibility-nya, apakah itu diproduksi di Indonesia atau mungkin region termasuk Thailand atau mungkin di bawa dari Jepang," jelas dia.

Belum berhenti sampai di situ TAM juga harus memastikan kembali bahwa kendaraan yang ingin diperkenalkan ke masyarakat ini memang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.

"Setelah kami mengetahui kebutuhan dari konsumen dan availibility dari produk, pastinya kami kawinkan dan kami coba cek apakah memang demand-nya atau kebutuhan ini memungkinkan enggak untuk kami perkenalkan," kata dia.

Menurut dia, membawa kendaraan yang baru meski dengan jumlah yang sedikit akan membutuhkan waktu dan persiapan yang juga tidak sebentar.

"Karena tentu saja untuk memperkenalkan satu produk itu walaupun jumlahnya sedikit persiapannya cukup banyak. Mulai kita persiapkan dari bengkel kita mekaniknya, spare part, kami harus sediakan komunikasi promosinya, pendidikan dari front line dan lain-lain. Jadi investasi dari perkenalan satu produk itu cukup besar," jelas dia.

Menurut Anton, dari hasil kombinasi beberapa studi dan memang pada saat ini Toyota RAV4 belum menjadi salah satu produk yang ingin PT TAM masukkan ke Indonesia berdasarkan dari studi.

"Tapi tidak pernah menutup kemungkinan, jadi kalau memang ke depannya produk ini semakin cocok dan sesuai dengan kebutuhan di Indonesia ya kenapa tidak kita perkenalkan," tutup dia.

Toyota RAV4 pernah dipamerkan di Indonesia dalam acara IIMS 2014 pada September 2014 dengan pilihan mesin bensin 2.0 liter. Versi facelift dari model ini sudah tersedia melalui importir umum pada 2017, dengan pilihan mesin bensin 2.0 dan 2.5 liter.

Mesin yang digunakan oleh RAV4 generasi keempat sama dengan yang digunakan oleh NAV1 dan Camry.

Saat ini, RAV4 yang dipasarkan adalah generasi kelima. Model ini pertama kali dirilis di New York International Auto Show 2018.

RAV4 diproduksi di pabrik Amerika, Jepang, China, dan Inggris. Model ini dibangun dengan basis platform Toyota New Global Architecture (TNGA-K), yang juga dipakai oleh Camry generasi delapan, dan Avalon generasi lima, serta Lexus ES generasi tujuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper