Bisnis.com, JAKARTA – Dampak pandemi virus corona (Covid-19) menghantam kinerja penjualan ritel mobil Honda pada April 2020 hingga turun sebesar 82 persen secara tahunan.
Yusak Billy, Bussines Innovation & Sales Marketing Director dari PT Honda Prospect Motor, mengatakan realisasi penjualan dari dealer ke konsumen pada bulan lalu mencapai 1.855 unit atau terkoreksi 82 persen dibandingkan kinerja April 2019 yang mencatatakan penjualan 10.260 unit.
“Memang cukup berat untuk bulan April. Seperti yang diketahui aktivitas konsumen terbatas, perekonomian juga belum pulih dan pasar juga turun sekali. Jadi, pencapaian kami seperti itu,” kata Billy dalam diskusi virtual ‘Ngovid Forwot bersama HPM’, Jumat (8/5/2020).
Sementara itu, kinerja penjualan dari pabrik ke dealer atau wholesales turun hingga 90 persen pada April. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales HPM pada April tahun lalu mencapai 11.631 unit.
Billy mengatakan untuk mencegah pelemahan semakin dalam, Honda berupaya meningkatkan layanan purnajual kepada konsumen. Di antaranya melalui layanan program Home Service dan Pick-Up Service.
“Pada April, permintaan home service sangat meningkat dengan lebih dari 2.000 konsumen yang kami layani. Hal ini jarang sekali terjadi karena konsumen biasanya datang ke dealer,” tuturnya.
Dia menyatakan kondisi yang ditimbulkan oleh virus corona menyebabkan perilaku konsumen berubah untuk menyesuaikan dengan situasi normal baru.
Menurutnya, layanan purnajual menjadi salah satu sandaran bagi para agen pemegang merek untuk terus meningkatkan kualitas dan kinerja di hilir industri otomotif. “Oleh karena itu pelayanan home service terus kami tingkatkan untuk konsumen yang membutuhkan,” ucapnya.