Bisnis.com, JAKARTA – BMW AG menurunkan prospek laba pada tahun ini dan diperkirakan bakal kesulitan dalam mencetak profit karena dampak dari pandemik virus corona (Covid-19) berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan.
Chief Financial Officer BMW Nicolas Peter mengatakan bahwa perusahaan memprediksi laba sebelum bunga dan margin pajak untuk segmen otomotif menyentuh 0% hingga 3%, dari sebelumnya berkisar 2% sampai 4%. Dia pun tak berharap penjualan tahun ini mencapai arus kas bebas positif.
Peter juga mengatakan BMW telah mengurangi dana investasi pada tahun ini menjadi kurang dari 4 miliar euro atau setara US$4,3 miliar, dari sebelumnya 5,7 miliar euro.
Chief Executive Officer BMW Oliver Zipse menyebutkan situasi saat ini masih sangat serius. “Kami menjaga ketat pada tingkat persediaan karena likuiditas memiliki prioritas absolut dalam situasi ini,” ujarnya dikutip dari Bloomberg, Rabu (6/5/2020).
BMW bersiap memasuki masa-masa sulit setelahFord Motor Co hingga Daimler AG memperkirakan penurunan laba dalam beberapa hari terakhir karena pandemi.
Dalam siaran resminya, BMW mengatakan penjualan mobil tidak akan kembali normal dalam beberapa minggu mendatang. Penjualan mobil pada kuartal kedua tahun ini juga diprediksi lebih buruk dibandingkan kuartal I/2020 setelah penjualan Group BMW turun 44% pada April.
Krisis telah menghantam BMW dan produsen lainnya pada waktu yang sensitif. Sebab, para produsen sebelumnya telah meningkatkan pengeluaran bagi kendaraan listrik guna memenuhi peraturan emisi. Adapun investasi itu diambil dari keuntungan penjualan mobil konvensional.
Selain itu, para produsen di Jerman juga harus gigit jari lantaran Kanselir Jerman Angela Merkel menunda keputusan untuk memberikan subsidi pembelian mobil langsung hingga Juni 2020. Keputusan itu diambil setelah Merkel dan para produsen mobil Jerman berdiskusi lewat telekonferensi pada Selasa (5/5/2020).