Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Covid-19, Permintaan Ekspor Mobil CBU Honda Turun

PT Honda Prospect Motor (HPM), pabrikan mobil Honda di Indonesia, menyatakan adanya penurunan permintaan ekspor kendaraan secara utuh atau completely built up (CBU) sekitar 12 persen pada tahun ini.
Perayaan 20 Tahun PT Honda Prospect Motor dan Seremoni Produksi Perdana All New Honda Brio untuk Pasar Ekspor di Pabrik Karawang, Selasa (26/3/2019). /HPM
Perayaan 20 Tahun PT Honda Prospect Motor dan Seremoni Produksi Perdana All New Honda Brio untuk Pasar Ekspor di Pabrik Karawang, Selasa (26/3/2019). /HPM

Bisnis.com, JAKARTA - PT Honda Prospect Motor (HPM), pabrikan mobil Honda di Indonesia, menyatakan adanya penurunan permintaan ekspor kendaraan secara utuh atau completely built up (CBU) sekitar 12 persen pada tahun ini.

Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director HPM, mengatakan pengurangan pasokan ekspor itu datang dari Filipina dan Vietnam, selaku negara tujuan utama pengapalan HPM.

"Di tahun ini memang dari kedua negara tersebut menurunkan permintaannya sekitar 12 persen, dari sekitar 6800-an unit pada 2019 ke 6000-an unit pada 2020," kata Billy saat dihubungi Bisnis, Rabu (15/4/2020).

Dia mengatakan keputusan yang diambil kedua negara tersebut dilandaskan pada melemahnya permintaan dalam negeri akibat virus corona penyevab Covid-19. Kebijakan Filipina untuk mengkarantina wilayah atau lockdown juga dinilai memengaruhi permintaan pasar.

Sementara itu, Billy mengemukakan bahwa pada bulan ini, Honda berencana mengapalkan sekitar 600 unit CBU Honda Brio ke Filipina dan Vietnam. Hal itu disebabkan karena Brio masih dinilai cukup kompetitif bersaing di pasar domestik kedua negara itu.

Honda Brio menjadi pendorong utama dalam peningkatan nilai ekspor yang diraih HPM pada 2019. Saat itu, HPM mencatatkan nilai ekspor Rp3,47 triliun atau meningkat sekitar 24 persen dari 2018 yakni Rp2,8 triliun.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total ekspor CBU Honda sepanjang tahun lalu mencapai 6.847 unit dengan negara tujuan Filipina dan Vietnam.

Sementara itu, total ekspor secara terurai atau completely knocked down (CKD) pada periode yang sama mencapai 378.347 unit, naik tinggi dari capaian 2018 yang mencatatakan 58 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper