Bisnis.com, JAKARTA - Toyota Indonesia memprediksikan ekspor mobil pada April akan menurun dan semakin melemah pada Mei 2020 karena turunnya permintaan dari negara pengimpor lantaran pandemi virus corona Covid-19.
Bob Azam, Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan bahwa ekspor Toyota pada bulan ini diperkirakan bakal menurun meski belum secara drastis.
"April mungkin akan menurun tetapi belum drastis karena pasar belum menyesuaikan. Namun, pada Mei mungkin akan drop," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (15/4/2020).
Dia mengatakan prediksi tersebut akan terjadi lantaran beberapa negara tujuan ekspor telah mengambil kebijakan lockdown. Toyota Indonesia diketahui telah mengkespor ke lebih dari 80 negara di Kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Afrika, dan Oseania.
Bob mengatakan sebelumnya target ekspor TMMIN pada tahun ini sekitar 200.000 unit atau setidaknya tidak terlampau jauh dari realisasi ekspor pada 2019, yang mencatatkan 208.500 unit.
Di sisi lain, Bob menyatakan bahwa TMMIN belum melakukan revisi target ekspor pada 2020. "Belum [revisi], kami akan adjust terus sesuai dengan perkembangan," tuturnya.
TMMIN juga belum dapat menyimpulkan secara pasti perkiraan penurunan permintaan dari negara tujuan ekspor Toyota pada periode April hingga Mei 2020.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor Honda Brio mencapai 6.847 unit pada 2019 dengan negara tujuan Vietnam dan Filipina. Adapun, target ekspor Honda pada tahun ini mencapai 6.800 unit.
