Bisnis.com, JAKARTA - Ford Motor Company menunda pengaktifan kembali pabrikannya di Amerika Serikat dan memfungsikannya untuk memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator.
Sebelumnya, Ford berencana memulai kembali produksi pabrikannya di Hermosillo Assembly, Meksiko, pada 6 April dan 14 April di pabrik utama mereka di Amerika Serikat (AS).
Kumar Galhotra, Presiden Ford, Amerika Utara mengatakan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja, dealer, pelanggan, mitra, serta masyarakat merupakan prioritas perusahaan.
"Kami bekerja sangat erat dengan para pemimpin serikat pekerja untuk mengembangkan prosedur kesehatan dan keselamatan tambahan yang bertujuan menjaga tenaga kerja kami tetap aman dan sehat," ujarnya dalam siaran resmi yang dikutip pada Minggu (5/4/2020).
Sebagai gantinya, pabrikan Ford di Rawsonville Components Plant, Michigan, AS akan beroperasi pada 20 April untuk memproduksi ventilator model AE. Upaya itu dilakukan bersama GE Healthcare serta didukung oleh pekerja sukarela berbayar.
Ventilator model AE adalah model dasar yang menjawab kebutuhan sebagian besar pasien virus corona (COVID-19). Perusahaan menyatakan bahwa produksi akan ditingkatkan hingga 50.000 pada 4 Juli.
Presiden Internasional Serikat Pekerja Otomobil (UAW) Rory Gamble mengatakan Ford telah mengambil keputusan yang berdampak bagi anggota serikat, keluarga, dan bangsa.
"Departemen Ford UAW terus bekerja sama untuk memastikan bahwa ketika kami kembali ke produksi, semua anggota aman, dan komunitas kami dilindungi dari pandemi yang menyebar ini," ujarnya.
Ketika Rawsonville Components Plant memulai produksi ventilator, Ford diminta untuk memperhatikan langkah-langkah kesehatan dari sukarelawan. Pekerja juga harus melakukan sertifikasi secara daring untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami gejala virus corona.