Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Rupiah Tekan Kinerja Pemegang Merek Mobil Mewah

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal memengaruhi penjualan mobil mewah dan juga mengerek harga produk.
Logo produsen otomotif Mercedes di bagian depan salah satu produknya yang tengah dipamerkan/Dok.-Daimler.
Logo produsen otomotif Mercedes di bagian depan salah satu produknya yang tengah dipamerkan/Dok.-Daimler.

Bisnis.com, JAKARTA - Agen pemegang merek (APM) mobil mewah memastikan bahwa pelemahan nilai tukar upiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) memengaruhi penjualan. Penyesuaian harga pun akan dilakukan dalam waktu dekat.

Nilai tukar rupiah saat ini menyentuh posisi Rp16.230 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), pada Jumat (27/3/2020).

Deputy Director Sales Operation & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan kondisi tersebut dipastikan memengaruhi penjualan. Apalagi, situasi saat ini masih diliputi oleh eskalasi virus corona atau Covid-19.

"Tentu saja ada pengaruh pada penjualan Mercedes-Benz di Indonesia, tetapi untuk saat ini kesehatan dan keselamatan karyawan, pelanggan, serta mitra bisnis kami adalah prioritas utama," ujarnya kepada Bisnis.

Dengan berfokus pada hal itu, lanjutnya, Mercedes-Benz akan tetap melanjutkan operasi bisnisnya dan sudah mengambil beberapa tindakan yang diperlukan untuk mencegah infeksi kepada karyawannya.

Sementara itu, Lexus dipastikan melakukan penyesuaian harga sebagai respons terhadap pelemahan nilai tukar rupiah. Hal itu bakal dilakukan dalam waktu dekat.

"Mau tak mau kami akan melakukan penyesuaian harga sebentar lagi. Mungkin dalam waktu 1 - 2 bulan lagi," tuturnya saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Adrian mengaku masih optimistis bahwa langkah itu tidak akan memengaruhi pasar, khususnya di segmen mobil mewah. Konsumen di segmen itu diklaim lebih stabil sehingga kenaikan harga bukan menjadi preferensi utama mereka dalam membeli mobil. 

"Pada dasarnya segmen premium merupakan segmen yang cukup stabil karena mereka tidak price sensitive. Mereka juga sangat well educated karena mereka juga adalah pelaku bisnis," tuturnya.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap dolar akan berpengaruh kepada industri otomotif. Namun, dampak yang diterima akan berbeda dari masing-masing APM.

"Terus tetang pelemahan nilai rupiah sangat berpengaruh. Besar kecilnya tergantung dari masing-masing merek, karena ada yang berdasarkan dolar AS, ada yang yen, won dan euro," kata Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gaikindo kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper