Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri otomotif menyiapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah.
Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Kurs rupiah menyentuh posisi Rp16.608 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Senin (23/3/2020).
PT Toyota Astra Motor (TAM) menyebut pihaknya terus memantau pelemahan nilai tukar rupiah. Sejumlah langkah pun disiapkan untuk menyikapi pelemahan nilai tukar rupiah yang hampir menyentuh Rp17.000 ini.
"Pelemahan nilai tukar, kami monitor dan kalau terjadi dalam waktu lama, mau tidak mau ada perhitungan ulang untuk harga ke depannya," kata Direktur Marketing TAM Anton Jimmy Suwandi kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).
Dia menyatakan sampai saat ini TAM masih belum memutuskan apakah akan menaikan harga mobilnya di pasar dalam negeri. Dia mengatakan pihaknya masih melihat tren dari pelemahan nilai tukar ini.
"Produk Toyota mainly CKD [completely knock down], hanya sedikit yang CBU [completely built up]," katanya.
Baca Juga
Dolar AS kembali ke jalur penguatannya mendorong mata uang pasar berkembang memperpanjang pelemahannya karena investor masih melakukan aksi borong greenback di tengah kekhawatiran bahwa pandemi corona atau Covid-19 akan membuat ekonomi global dalam tekanan.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (23/3/2020) hingga pukul 10.58 WIB, pelemahan mata uang Asia dipimpin oleh rupiah yang terkoreksi 3,7 persen menjadi Rp16.550 per dolar AS, disusul oleh won yang melemah 2,56 persen menjadi 1.277,53 won per dolar AS.
Adapun, rupiah saat ini berada di level terendahnya sejak krisis keuangan 1998 dan hanya berjarak 100 poin untuk menuju level terendahnya sepanjang sejarah.