Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pasar Tertekan, Pemegang Merek Mobil Niaga Masih Wait and See

Segmen mobil niaga diharapkan tumbuh pada tahun ini setelah pada 2019 turun 18 persen. Namun, pandemi corona mengancam peluang itu.
Dionisio Damara
Dionisio Damara - Bisnis.com 27 Maret 2020  |  14:57 WIB
Pasar Tertekan, Pemegang Merek Mobil Niaga Masih Wait and See
Mitsubishi Fuso Fighter FN62F, 270 PS, 6x4. - Fuso

Bisnis.com, JAKARTA - Agen pemegang merek mobil niaga tidak begitu optimistis dengan pertumbuhan pasar kendaraan komersial pada 2020 akibat mewabahnya virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

PT Hino Motors Sales (HMSI), misalnya, belum dapat memprediksi angka pertumbuhan industri mobil niaga, sedangkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), agen pemegang merek Fuso, mengaku kondisi pasar saat ini sangat berat.

Direktur Penjualan dan Promosi PT HMSI, Santiko Wardoyo, mengaku belum dapat memprediksi pertumbuhan pasar lantaran ketidakpastian kondisi saat ini.

"Kondisi saat ini masih susah. Jujur, saat ini kami tidak bisa memprediksi seperti apa ke depannya. Kami masih wait and see dulu karena situasi sedang tidak jelas," kata Santiko saat dihubungi Bisnis, Kamis (26/3/2020).

Santiko mengungkapkan bahwa situasi saat ini menyebabkan penjualan pada Maret terjun bebas. Dia pun belum dapat merinci seberapa besar dampak penurunan penjualan kendaraan komersial akibat eskalasi virus corona. 

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Sales and Marketing PT KTB, Duljatmono. Menurutnya, kondisi pasar saat ini sangat terganggu oleh wabah virus yang menyebabkan aktivitas masyarakat menjadi terbatas.

"Situasi memang berat sekali saat ini, khususnya pada semester I ini," kata Duljatmono melalui pesan singkat.

Segmen mobil niaga diharapkan tumbuh pada tahun ini setelah pada tahun lalu mengalami penurunan penjualan sebesar 18 persen. Namun, pandemi corona mengancam peluang pertumbuhan itu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai bila kondisi ini berlangsung 3-6 bulan, pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akan tumbuh 2,5 persen atau bahkan 0 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

otomotif kendaraan niaga kendaraan komersial Virus Corona
Editor : Oktaviano DB Hana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top