Bisnis.com, JAKARTA - Toyota Motor Corporation (Toyota) dan Hino Motors, Ltd. (Hino) telah sepakat untuk bersama-sama mengembangkan truk berat berbahan bakar rendah emsisi atau heavy-duty fuel cell truck.
Dikutip dari laman resmi Toyota, Selasa (24/3/2020), kedua pabrikan juga ingin melanjutkan inisiatif itu menuju penggunaan praktisnya melalui uji verifikasi dan berbagai proses lainnya.
"Toyota dan Hino bertekad untuk mengambil tindakan proaktif menuju penyelesaian masalah lingkungan global sebagai salah satu tugas perusahaan yang paling penting," demikian keterangan resmi tersebut.
Baik Toyota maupun Hino telah menyatakan komitmen untuk mengurangi emisi CO2 pada 2050. Kedua perusahaan juga sedang mengembangkan teknologi kendaraan listrik untuk digunakan secara luas di masyarakat.
Untuk mencapai pengurangan lebih lanjut dalam emisi CO2, pengembangan masif diperlukan untuk truk berat, kendaraan yang menyumbang sekitar 60 persen dari total emisi CO2 dari kendaraan komersial di Jepang.
Untuk elektrifikasi kendaraan komersial, sambung keterangan resmi itu, powertrain optimal harus diadopsi untuk memastikan kinerja yang luar biasa dan kepraktisan yang tepat sebagai kendaraan bisnis dalam hal jarak jelajah, kapasitas muatan, dan aspek lainnya tergantung pada penggunaan.
Baca Juga
"Oleh karena itu, heavy-duty truck diharuskan memiliki jarak jelajah dan kapasitas muatan yang cukup serta kemampuan pengisian bahan bakar yang cepat. Karena alasan ini, kendaraan fuel cell yang menggunakan hidrogen dengan kepadatan energinya yang lebih tinggi dianggap efektif."
Proyek pengembangan bersama ini didasarkan pada Hino Profia dan akan dikembangkan dengan memanfaatkan teknologi yang telah dibangun oleh Toyota dan Hino selama bertahun-tahun. Sasis dirancang khusus dengan kemasan optimal untuk kendaraan terelektrifikasi dan langkah pengurangan berat komprehensif tengah diupayakan untuk memastikan kapasitas beban yang cukup.
Powertrain dilengkapi dengan dua tumpukan fuel cell Toyota yang baru dikembangkan untuk Toyota Mirai dan mencakup kontrol kendaraan yang diterapkan pada teknologi truk berat hibrida yang dikembangkan oleh Hino. Jarak jelajah akan ditetapkan sekitar 600 km untuk memenuhi standar tinggi dalam operasional dan kepraktisan sebagai kendaraan komersial.
"Toyota dan Hino telah memposisikan hidrogen sebagai sumber energi penting untuk masa depan dan telah bekerja sama dalam mengembangkan teknologi dan menyebarkan dan berinovasi kendaraan fuel cell selama lebih dari lima belas tahun sejak uji coba demonstrasi bersama mereka dari bus sel bahan bakar pada tahun 2003. Ke depan, Toyota dan Hino akan semakin memperkuat kemitraannya dan mempercepat upaya menuju terwujudnya itu."