Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tertekan, APM Sesuaikan Harga Mobil 1 - 2 Bulan ke depan

Pelemahan rupiah bakal mendorong penyesuaian harga mobil dalam 1-2 bulan ke depan. Kendati begitu, pasar mobil mewah dinilai tidak terlalu terpengaruh.
Lexus LX 570 Sport. /Lexus
Lexus LX 570 Sport. /Lexus

Bisnis.com, JAKARTA - Penyesuaian harga produk dinilai menjadi hal yang tidak terhindarkan bagi agen pemegang merek (APM) kendaraan roda empat di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Hal itu diakui General Manager Lexus Indonesia Adrian Tirtadjaja. Menurutnya, penyesuaian harga itu dapat dilakukan dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.

"Memang pelemahan rupiah ini tidak terelakan dan mau tak mau kami akan melakukan penyesuaian harga sebentar lagi. Mungkin dalam waktu 1 - 2 bulan lagi," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Senin (23/3/2020).

Kendati begitu, Adrian tetap optimistis langkah itu tidak memengaruhi pasar, khususnya untuk segmen kendaraan premium atau mobil mewah. Menurutnya, konsumen untuk segmen pasar itu lebih stabil.

Konsumen mobil premium dinilai tidak akan menjadikan kenaikan harga mobil sebagai preferensi utama dalam membeli kendaraan baru.

"Pada dasarnya segmen premium merupakan segmen yang cukup stabil karena mereka tidak price sensitive. Mereka juga sangat well educated karena mereka juga adalah pelaku bisnis."

Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan dampak melemahnya rupiah terhadap dollar akan sangat berpengaruh terhadap industri otomotif. Kendati begitu, dampak itu akan berbeda dan tergantung kepada masing-masing APM.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menjelaskan tingkat penggunaan dollar AS dan mata uang lainnya setiap APM berbeda satu sama lain.

"Terus tetang pelemahan nilai rupiah sangat berpengaruh. Besar kecilnya tergantung dari masing-masing merek, karena ada yang berdasarkan dollar AS, ada yang yen, won dan Euro," kata Yohannes kepada Bisnis, Senin (23/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper