Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pandemi Corona, Volkswagen Hentikan Produksi Akhir Pekan Ini

Volkswagen Group merupakan salah satu pabrikan besar di dunia yang memiliki merek Audi, Bentley, Bugatti, Ducati, Lamborghini, Porsche, Seat dan Skoda.
Di masa depan, pabrik Hanover akan memproduksi stasiun pengisian cepat yang fleksibel dari Grup Volkswagen Komponen. /VOLKSWAGEN
Di masa depan, pabrik Hanover akan memproduksi stasiun pengisian cepat yang fleksibel dari Grup Volkswagen Komponen. /VOLKSWAGEN

Bisnis.com, JAKARTA - Grup otomotif raksasa asal Jerman, Volkswagen akhirnya memutuskan untuk menghentikan operasional fasilitas produksinya di seluruh Eropa di tengah meluasnya wabah virus corona (COVID - 19).

Volkswagen atau VW melakukan langkah itu lantaran pandemi corona mengganggu rantai pasok suku cadang dan penjualan produk otomotif.

Volkswagen Group merupakan salah satu pabrikan terbesar di dunia. Grup ini memiliki merek Audi, Bentley, Bugatti, Ducati, Lamborghini, Porsche, Seat dan Skoda. 

"Situasi penjualan dan ketidakpastian mengenai pasokan suku cadang ke pabrik, produksi akan ditangguhkan dalam waktu dekat di pabrik yang dioperasikan oleh grup," kata Kepala Eksekutif Herbert Diess, Selasa, (17/3/2020).

Dewan Pekerja Volkswagen menyimpulkan bahwa tidak mungkin bagi pekerja untuk menjaga jarak yang aman satu sama lain untuk mencegah penularan dan merekomendasikan penangguhan produksi di pabriknya mulai Jumat, (20/3/2020).

“Produksi akan dihentikan di pabrik VW di Spanyol, Portugal, Slovakia dan di Italia (Lamborghini dan Ducati) sebelum akhir pekan ini,” kata Diess.

Sebagian besar pabrik Jerman dan Eropa lainnya akan bersiap untuk menunda produksi, mungkin selama dua hingga tiga minggu, sementara Audi mengatakan secara terpisah akan menghentikan produksi di pabriknya di Belgia, Jerman, Hongaria dan Meksiko.

VW mengklaim pabrik besar Volkswagen di Puebla, Meksiko, di Brazil dan Amerika Serikat tidak terpengaruh tetapi itu akan tergantung pada bagaimana penyebaran virus corona.

Volkswagen memiliki 124 lokasi produksi di seluruh dunia, 72 di antaranya di Eropa, dan 28 di antaranya berada di Jerman.

“2020 akan menjadi tahun yang sangat sulit. Pandemi virus corona memberi kami tantangan operasional dan keuangan yang tidak diketahui. Pada saat yang sama, ada kekhawatiran tentang dampak ekonomi yang berkelanjutan,” ujar dia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper