Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Otomotif Respons Stimulus Corona Jilid II

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia dan BMW Group Indonesia menyambut baik kebijakan pemerintah dalam menerbitkan stimulus jilid II penanganan dampak virus corona.
Pengunjung memadati pameran Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Jakarta, Kamis (25/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung memadati pameran Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019 di Jakarta, Kamis (25/4/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Industri otomotif menyambut baik stimulus corona jilid II dari pemerintah. Adapun industri kendaraan bermotor merupakan satu dari 19 industri yang mendapatkan stimulus jilid II penanganan dampak virus corona dari pemerintah.

Communication Director BMW Group Indonesia Jodie O’Tania mengatakan stimulus itu dibutuhkan bagi pelaku industri. Dia sangat mengapresiasi langkah pemerintah.

“Kami sangat menghargai stimulus seperti itu karena memang kita butuh untuk sama-sama menghadapi isu ini insiden ini karena memang termasuk negara yang termasuk sukses China jadi gimana caranya. jadi bukan hanya dari pelaku bisnis tapi dari pemerintah juga,” kata Jodie di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Kendati demikian dia mengaku hingga saat ini belum ada dampak signifikan dari virus corona (COVID-19) terhadap penjualan BMW Group Indonesia.

Vice President Sales BMW Indonesia Bayu Riyanto mengatakan pihaknya sudah menganalisa dari jauh-jauh hari soal dampak virus corona. Alhasil dampak dari virus yang sudah memakan ribuan korban di dunia itu bisa diantisipasi.

“Sehingga antisipasi hasilnya bagus ketika Januari dan Februari malah justru tumbuh dibandingkan tahun lalu,” katanya.

Apresiasi juga datang dari PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI). HR & GA Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) Prianto menyambut baik langkah pemerintah.

“Kami menyambut baik langkah pemerintah terkait insentif fiskal dan berharap langkah ini akan mengurangi dampak ekonomi dari penyebaran virus Corona,” katanya terpisah kepada Bisnis, Jumat (13/3/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper