Bisnis.com, JAKARTA – BMW Group Indonesia mengaku tidak mengalami masalah bahan baku. Diketahui sejumlah industri otomotif dunia menghentikan produksi pabriknya akibat pandemi virus corona (COVID-19).
Communication Director BMW Group Indonesia Jodie O’Tania mengatakan suplai bahan baku untuk perakitan BMW di Indonesia masih aman.
“Enggak masalah [untuk suplai bahan baku],” kata Jodie O’Tania di wilayah Senayan, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
BMW sendiri mengambil bahan baku dari sejumlah negara termasuk negara asalnya Jerman untuk merakit produk-produknya di Indonesia. Beberapa bahan baku juga diambil dari China tempat pandemi Corona bermula.
Hanya saja, jumlah suplai bahan baku dari China tidak begitu banyak. Sayangnya, Jodie tidak menjelaskan secara rinci berapa persen bahan baku BMW yang berasal dari China.
“Kami memang ada [impor dari China] tapi tidak banyak ada beberapa pasti,” katanya.
Baca Juga
Lebih lanjut, Jodie mengatakan belum ada dampak yang signifikan dari pandemi virus corona terhadap bahan baku untuk produksi BMW.
Namun, dia yakin pandemi ini pasti berdampak terhadap rantai produksi, namun belum signifikan.
“Sampai saat ini belum ada dampak yang signifikan [terkait suplai bahan baku], tapi pasti berefek iya, belum ada dampak signifikan sampai kami harus setop,” katanya.
Dia juga memastikan bahwa perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk menghadapi dampak dari pandemi corona yang sudah menyerang banyak negara di dunia termasuk Indonesia.
Diketahui, BMW Group Indonesia merakit mobilnya di pabrik milik PT Gaya Motor. Saat ini BMW sudah memiliki sejumlah tipe mobil yang dirakit di pabrik tersebut, antara lain BMW Seri 3, Seri 5, Seri 7, X1, X3, dan X5. Pabrik yang dibangun melalui kerja sama dengan anak usaha Astra International pada 2011 itu menelan investasi sekitar Rp250 miliar.