Bisnis.com, JAKARTA - PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) akan mengikuti aturan pemerintah terkait dengan penertiban truk over dimension dan over loading (ODOL) yang secara resmi diberlakukan.
Direktur Penjualan dan Promosi HMSI, Santiko Wardoyo, mengatakan Hino akan selalu mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Seluruh produk Hino juga diklaim telah dirancang sesuai dengan regulasi.
"Semua unit yang sudah kami luncurkan dan dijual ini sudah lolos surat uji tipe, berarti sudah sesuai dengan aturan pemerintah," ujarnya saat dihubungi Bisnis, di Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Untuk menindaklanjuti target pemerintah yang menetapkan zero ODOL pada 2023, Hino pun merilis truk sedang atau medium duty Hino Ranger FG 235 JU 4×2, dalam ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle (Giicomvec) 2020.
Masato Uchida, Presiden Direktur HMSI mengatakan, varian terbaru tersebut bertujuan memaksimalkan keuntungan di tengah pemberlakuan larangan ODOL, dengan kapasitas ruang kargo dan wheelbase terpanjang di kelasnya.
"Truk ini menjadi solusi yang tepat untuk efisiensi dan efektifitas dalam bisnis logistik," ujar Uchida dalam sambutannya di ajang Giicomvec pekan lalu.
Baca Juga
Hino Ranger FG 235 JU 4×2 yang dibuat khusus untuk pasar pengangkutan kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor ini, memiliki panjang 11,950 meter dengan ruang kargo extra hingga 9,8 meter.
Dengan wheelbase 7.030 milimeter, Hino Ranger FG 235 JU diklaim lebih stabil dan aman ketika membawa kendaraan bermotor yang hendak dikirim.
Santiko mengatakan produk anyar ini dibanderol seharga Rp650 juta off the road Jakarta. Target penjualan diperkirakan mencapai 150 unit selama setahun.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan pada Senin (9/3/2020) secara resmi memulai penertiban kendaraan muatan berlebih atau ODOL. Pemberlakuan aturan ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan berbagai instansi dalam rapat pada 24 Februari 2020.