Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Produsen Mobil Jepang Diperkirakan Rugi hingga US$1,6 Miliar

Goldman Sachs. menyatakan wabah coronavirus akan memangkas keuntungan lima produsen mobil Jepang sebesar US$1,6 miliar.
Reni Lestari
Reni Lestari - Bisnis.com 05 Maret 2020  |  10:26 WIB
Produsen Mobil Jepang Diperkirakan Rugi hingga US$1,6 Miliar
Sebuah mobil Toyota Mirai terlihat di Pameran Industri Otomotif Internasional Shanghai. - REUTERS / Aly Song

Bisnis.com, JAKARTA - Goldman Sachs. menyatakan wabah coronavirus akan memangkas keuntungan lima produsen mobil Jepang sebesar US$1,6 miliar.

Analis Goldman Sachs Kota Yuzawa menulis dalam sebuah laporan bahwa total penjualan produsen mobil global diproyeksikan menyusut 3,5 persen pada 2020, yang sebelumnya hanya diprediksi turun 0,3 persen.

Jika pabrik-pabrik kembali beroperasi, perusahaan akan membutuhkan waktu untuk kembali ke kapasitas semula karena perlu lebih dulu mengatasi  kekurangan tenaga kerja dan kebutuhan untuk mengamankan pasokan.

Penyebaran wabah ini telah menutup pabrik-pabrik di  Hubei, pusat manufaktur kendaraan terbesar keempat di China. Diantara sejumlah perusahaan mobil yang beroperasi di Hubei antara lain Toyota Motor Corp, Nissan Motor Co, Honda Motor Co, Mitsubishi Motors Corp dan Mazda Motor Corp. Pusat produksi di Hubei menjadi andalan meskipun terdapat pabrik-pabrik di negara lain.

Sebelumnya, Goldman memproyeksikan lima produsen itu akan memproduksi kurang dari 580.000 mobil dalam rentang waktu Januari hingga April. Setelah adanya wabah, Toyota diperkirakan mencapai 94 persen dari proyeksiselama periode tersebut, sedangkan Honda akan berada di angka 16 persen, dan Nissan di 47 persen.

Wakil dari Toyota, Honda, Mitsubishi dan Mazda tidak segera menanggapi permintaan komentar. Seorang juru bicara Nissan juga menolak mengomentari laporan itu. "Bahkan jika produksi berlanjut sepanjang dengan asumsi itu, pemulihan akan bergantung pada permintaan pengguna akhir di China," kata Yuzawa dilansir Bloomberg, Kamis (5/3/2020).

Dia mencatat, penjualan mobil di China turun 83% pada minggu ketiga Februari. Angka penjualan ini cenderung sangat fluktuatif sehingga pembuat mobil jelas menghadapi tantangan dari baik perspektif produksi dan penjualan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

nissan toyota mobil jepang goldman sachs
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top