Bisnis.com, JAKARTA - Lexus Indonesia meyakini pasar mobil mewah akan tetap stabil kendati beberapa produsen merek mobil mewah dikabarkan bakal hengkang dari Indonesia pada tahun ini.
General Manager Lexus Indonesia Andrian Tirtadjaja, saat dihubungi Bisnis, di Jakarta, Selasa (3/3/2020) mengatakan bahwa segmen mobil mewah cenderung stabil meski struktur permintaannya berbeda dengan kondisi pasar secara mayoritas.
"Mereka [konsumen mobil mewah] tidak terlalu sensitif terhadap harga tetapi lebih ke value, kenyamanan, dan kredibilitas serta kepercayaan yang dibangun oleh brand promise masing-masing merek," ujarnya.
Pendapat Adrian sedikit bertolak belakang dengan penyataan Presiden Direktur PT Prestige Image Motorcars Rudy Salim yang mengatakan bahwa segmen mobil mewah tidak akan bekembang selama pajak penjualan barang atas barang mewah (PPnBM) masih diterapkan.
Menurut Adrian, Lexus selalu mendukung kebijakan pemerintah yang dinilainya sudah memikirkan secara matang segala aspek terkait dengan regulasi tersebut.
"Jadi kami percayakan saja kepada pemerintah dalam mengatur regulasi PPnBM tersebut," tuturnya.
Baca Juga
Pengenaan pajak kepada mobil mewah itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 35/2017 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Selain Kendaraan Bermotor yang Dikenai PPnBM.
Beleid tersebut mengatur bahwa kendaraan bermotor berkapasitas isi silinder lebih dari 3.000 cc dikenakan pajak PPnBM sebesar 125 persen.
Rudy Salim mengatakan bahwa penerapan pajak tersebut bahkan memicu produsen merek mobil mewah untuk menarik diri dari Indonesia lantaran penjualan yang lesu dan rupiah yang fluktuatif.
"Iya benar. Untuk mereknya, saya tidak enak menyebutkan. Nanti akan kelihatan,” kata Rudy ketika dihubungi beberapa hari lalu.