Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif global, Hyundai Motor, menutup fasilitas produksinya di Korea Selatan lantaran seorang pekerjanya dinyatakan positif mengidap virus corona (Covid - 19) pada Jumat, (28/2/2020).
Dilansir dari China Daily, Senin, (2/3/2020), kondisi ini disebut mengganggu produksi model-model populer seperti Palisade SUV. Saham Hyundai berakhir turun lebih dari 5 persen setelah berita ini, sementara pasar yang lebih luas turun 3,3 persen.
Penutupan itu merupakan pukulan telak bagi Hyundai Motor yang secara bertahap memulai kembali produksi di pabrik-pabrik lokal yang dilanda kekurangan pasokan suku cadang dari China setelah wabah virus corona meluas.
Di luar China, Korea Selatan memang menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona tertinggi. Kondisi itu memengaruhi perusahaan seperti Samsung dan Hyundai.
Korea Selatan pada Jumat pekan lalu melaporkan 256 kasus baru, sehingga jumlah total yang terinfeksi menjadi 2.022.
"Perusahaan juga telah menempatkan kolega yang melakukan kontak dekat dengan karyawan yang terinfeksi dalam karantina sendiri dan mengambil langkah-langkah agar mereka diuji untuk mengetahui kemungkinan terinfeksi," kata Hyundai Motor dalam rilis resminya.
Baca Juga
Dalam kasus ini, perusahaan tidak memberikan keterangan kapan produksi akan dilanjutkan. Kota Ulsan, tempat Hyundai mengoperasikan lima pabrik mobil, berjarak kurang dari satu jam dari Daegu, pusat wabah virus corona di Korea Selatan.
Pabrik Hyundai memiliki kapasitas produksi tahunan 1,4 juta kendaraan, atau hampir 30 persen dari produksi global Hyundai. Hyundai mempekerjakan 34.000 pekerja di kompleks mobil terbesar di dunia itu.