Bisnis.com, JAKARTA - Power steering merupakan salah satu komponen krusial dalam sistem kemudi kendaraan modern yang dirancang untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan arah mobil, terutama pada kecepatan rendah dan saat bermanuver.
Kerusakan pada sistem ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan berkendara, tetapi juga dapat menimbulkan risiko keselamatan yang serius.
Dengan memahami dan merawat sistem power steering secara tepat, pengemudi dapat menjaga performa kendaraan tetap optimal sekaligus meningkatkan faktor keselamatan di jalan.
Gejala Power Steering Mobil Bermasalah
Melansir laman resmi Suzuki, berikut penjelasan terkait gejala, penyebab, dan langkah perawatan sistem power steering yang penting untuk diketahui.
1. Kemudi Terasa Berat saat Berbelok
Jika kemudi terasa berat, terutama saat mobil diam atau melaju pelan, itu bisa menjadi tanda sistem power steering melemah. Umumnya, ini disebabkan oleh berkurangnya tekanan hidrolik atau gangguan pada motor elektrik.
2. Kendaraan Tidak Stabil di Kecepatan Tinggi
Mobil terasa tidak seimbang atau sulit dikendalikan saat melaju cepat bisa mengindikasikan adanya gangguan pada sistem kemudi yang mengatur stabilitas kendaraan.
Baca Juga
3. Lampu Indikator EPS Menyala
Pada kendaraan dengan sistem Electric Power Steering, nyalanya indikator EPS menunjukkan adanya masalah, seperti kerusakan motor penggerak atau sensor kemudi.
4. Kesulitan Mengendalikan Mobil
Kemudi yang lambat merespons atau terasa kaku saat bermanuver bisa mengganggu pengendalian, terutama saat parkir atau berbelok tajam.
Penyebab Kerusakan Power Steering
1. Komponen Aus karena Usia Pakai
Seiring berjalannya waktu, komponen seal, pompa, dan rack steering bisa mengalami aus. Hal ini menurunkan efisiensi sistem kemudi dan menyebabkan kerusakan bertahap.
2. Oli Kotor atau Kurang
Kualitas oli yang buruk atau volume yang tidak cukup dapat mengurangi pelumasan dan menyebabkan gesekan antar komponen, mempercepat keausan.
3. Gaya Mengemudi Kasar
Kebiasaan memutar setir hingga mentok atau melewati jalan rusak dengan kecepatan tinggi dapat memberikan tekanan berlebih pada sistem kemudi