Bisnis.com, JAKARTA - Sistem kelistrikan mobil memiliki peran krusial dalam menunjang operasional kendaraan, mulai dari menyalakan mesin hingga mendukung berbagai perangkat elektronik di dalam kabin.
Meski demikian, sistem kelistrikan ini rentan mengalami gangguan, terutama setelah kendaraan digunakan untuk perjalanan jarak jauh tanpa perawatan memadai.
Perlu diketahui, sistem kelistrikan mobil terdiri dari sejumlah komponen utama seperti aki, alternator, kabel, sekring, relay, dan sensor.
Seluruhnya bekerja secara terintegrasi untuk menghasilkan, mendistribusikan, serta mengatur arus listrik ke seluruh bagian kendaraan. Tanpa sistem ini, berbagai fitur fungsional seperti AC, lampu, audio, hingga sistem rem ABS tidak akan berjalan dengan optimal.
Namun, intensitas penggunaan selama perjalanan panjang kerap memberi tekanan berlebih pada sistem kelistrikan. Alhasil perlu dilakukan perawatan ekstra terhadap komponen kelistrikan mobil setelah menempuh perjalanan jauh.
Masalah Umum Kelistrikan Mobil
Melansir laman resmi Suzuki pada Kamis (10/4/2025), berikut sejumlah risiko kerusakan yang perlu diantisipasi:
1. Aki Melemah
Perjalanan jauh mendorong aki bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan listrik kendaraan. Terlebih jika usia aki sudah menua, kemampuan menyimpan dan menyalurkan energi akan semakin menurun. Suhu panas selama perjalanan juga dapat mempercepat penguapan elektrolit, membuat air aki cepat habis.
2. Alternator Bermasalah
Alternator atau dinamo ampere berfungsi mengisi ulang daya aki saat kendaraan berjalan. Penggunaan jangka panjang tanpa jeda berisiko mempercepat keausan pada komponen internal seperti brush (sikat arang), yang dapat mengganggu aliran listrik menuju aki.
3. Kabel Meleleh
Penggunaan berlebihan perangkat elektronik seperti AC, pemutar musik, hingga charger gadget dapat meningkatkan suhu sistem kelistrikan. Hal ini berpotensi menyebabkan kabel listrik meleleh dan berdampak pada kestabilan arus listrik.
4. Sekring Putus
Beban listrik berlebih akibat penggunaan simultan perangkat elektronik dalam durasi panjang juga dapat menyebabkan sekring putus. Kondisi ini akan menghambat aliran listrik ke komponen-komponen vital, bahkan berisiko memicu korsleting.