Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri otomotif nasional dinilai masih perlu mempersiapkan sejumlah hal sebelum melakukan ekspor kendaraan ke Australia.
Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengaku sudah melakukan kunjungan ke Negeri Kanguru untuk menjajaki pasar. Adapun, pelaku bisnis otomotif perlu meningkatkan level sejumlah aspek untuk bisa bersaing.
"Salah satunya adalah infrastruktur, untuk mobil perlu ada infrastruktur purna jual dan sebagainya. Oleh karena itu, kita butuh izin dari principal yang akan mengekspor dari Indonesia ke Australia itu satu,” kata Kukuh kepada Bisnis.com, Minggu (16/2/2020).
Dia menambahkan eksportir juga harus memahami persyaratan yang diperlukan oleh konsumen mobil di Australia. Terdapat perbedaan persyaratan terkait dengan kebijakan emisi gas buang untuk mobil di Australia.
Menurutnya, persiapan untuk ekspor tidak semudah yang dibayangkan, perlu rencana bisnis yang matang yang salah satunya memuat tentang target jumlah kendaraan yang akan diekspor. Beberapa anggota Gaikindo sudah tertarik untuk melakukan ekspor ke Australia.
“Karena IA CEPA sudah ada kita tinggal mengisinya. Ibaratnya, IA CEPA jalan tolnya dan kendaraannya yang lewat mana,” katanya.
Baca Juga
Sebelumnya, pemerintah menargetkan sejumlah produk untuk ditingkatkan ekspornya ke Australia saat Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partenership Agreement (IA-CEPA) diimplementasikan.