Bisnis.com, JAKARTA – Pasar low sport utility vehicle (LSUV) diperkirakan kian ramai dengan beberapa produk baru dan penyegaran model guna memberi pilihan makin beragam bagi konsumen.
Sepanjang 2019, model LSUV kedatangan tiga pemain baru yakni Wuling Almaz, DFSK Glory 560, dan Mitsubishi Xpander Cross. Hal itu membuat model LSUV di Tanah Air menjadi 11 kendaraan.
Pasar LSUV pada tahun ini pun bakal makin beragam setelah pada awal tahun ini PT Kreta Indo Artha (KIA) telah meluncurkan KIA Seltos . Kembalinya KIA juga menandai era baru merek Korea itu di bawah naungan anak usaha Indomobil Group.
Pada awal tahun ini juga, santer beredar Suzuki juga akan merilis produk baru yang menyasar segmen LSUV. Produk tersebut dikabarkan merupakan pengembangan dari Ertiga yang saat ini menjadi salah satu motor penjualan Suzuki di Indonesia.
Terkait produk barunya, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih enggan untuk bicara banyak. Namun, beberapa gambar dan harga produk baru yang konon bernama XL7 itu telah beredar di jagad maya.
Sebagai salah satu pemain segmen LSUV, PT Honda Prospect Motor (HPM) tidak ingin tinggal diam. Honda mengaku terus memantau perkembangan pasar dan menyiapkan strategi untuk lebih aktif menggarap segmen kendaraan sportif kecil ini.
Baca Juga
HPM saat ini memiliki dua produk yang bersaing pada segmen LSUV melalui BR-V dan HR-V 1.5L. Honda berencana memberikan penyegaran khususnya pada BR-V yang merupakan salah satu produk andalan untuk menggarap pasar LSUV.
“Salah satu strateginya ialah menyegarkan produk. Itu akan kami lakukan, kapan waktunya itu tunggu kondisi market. Akan kami umumkan nanti,” ujar Yusak Billy, Bussines Innovation & Sales Marketing Director HPM baru-baru ini.
Dia memperkirakan pasar kendaraan SUV pada tahun ini akan bergerak naik karena infrastruktur jalan yang belum memadai. Kendaraan SUV yang menawarkan ground clearance menjadi salah satu pilihan konsumen.
Tambah lagi, katanya, beberapa kompetitor juga meluncurkan produk berjenis SUV. Menanggapi kehadiran produk kompetitor, Yusak mengatakan konsumen Tanah Air sudah pintar sehingga membeli kendaraan bukan hanya model baru atau murah tetapi juga mempertimbangkan banyak aspek seperti layanan purna jual hingga resale value.
"Konsumen sekarang sudah pintar tidak hanya lhat kebaruan, harga murah, tetapi juga brand value, nanti kalau dia mau jual bagaimana resale value, dia juga lihat itu. Kami tentu memonitor terus," tambahnya.
Model LSUV menjadi alternatif pilihan konsumen Indonesia karena sejumlah alasan mulai dari tersediannya pilihan 7 seater, harga yang tidak jauh berbeda dengan model low multi purpose vehicle (LMPV) hingga kemampuannya melibas segala medan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat pasar LSUV beberapa tahun terakhir terus meningkat. Kehadiran model baru pada segmen ini, ikut membantu memberikan konsumen semakin banyak pilihan model kendaraan bergaya sportif.
Sepanjang 2019, total penjualan wholesales LSUV tercatat sebanyak 125.299 unit, sedikit melambat dibandingkan 2018 yang sebanyak 129.355 unit. Walaupun melambat, dari sisi pangsa pasar model LSUV justru naik dari level 11,24 persen pada 2018 menjadi 12,16 persen pada 2019.
Dari kesebelas model yang dipasarkan di Tanah Air, LSUV paling laris pada 2019 masih dipegang oleh Toyota Rush yang terjaual sebanyak 61.569 unit, naik hampir 16 persen ketimbang 2018. Model andalan Toyota ini menjadi satu-satunya LSUV yang mencatatkan pertumbuhan ketika model lain tertekan seperti halnya pasar otomotif nasional 2018.