Bisnis.com, JAKARTA-- Industri sepeda motor mengincar ekspor utuh (completely built-up/CBU) sebanyak 1 juta unit pada 2020.
Jumlah itu naik 25% jika dibandingkan dengan capaian tahun 2019 yang berada pada kisaran 800.000-an unit.
Johannes Loman, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan ekspor CBU sepeda motor pada 2019 pada kirasan 800.000-an unit sehingga 1 juta unit mungkin dapat tercapai pada tahun ini.
"Ekspor tahun lalu itu 800.000 lah, saya kira 1 juta bisa tercapat. 1 juta itu CBU, sebetulnya ekspor anggota kami ada komponen juga. Komponen itu kayak mesin, kayak frame," ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu.
Johannes menjelaskan untuk ekspor sepeda motor pada penerimaan di pasar negara tujuan. Produk yang dikapalkan harus sesuai dengan permintaan negara tujuan ekspor sehingga pelaku usaha sepeda motor terus mempelajari kebutuhan pasar ekspor.
Dia mencontohkan Honda Beat yang diekspor dari Indonesia kurang mendapat penerimaan di India, sementara di negara lainnya diterima sangat baik. Namun, untuk membuat produk untuk pasar ekspor, sepeda motor tersebut harus bisa diterima di dalam negeri.
"Cuma ya enggak mungkin juga kami buat produk karena kami ingin ekspor tapi enggak sesuai sama orang Indonesia, ya masalag juga dong. Jadi, kami selalu ke selera kita dulu baru tentukan mana yang harus diekspor," tambahnya.
Laman AISI mencatat pada Januari-November 2019, kinerja ekspor CBU sepeda motor sebanyak 750.183 unit.
Jumlah itu lebih tinggi dari realisasi ekspor sepanjang 2018 yang sebanyak 627.421 unit. Ekspor itu dilakukan oleh anggota AISI yakni Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS.
Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) mengatakan Honda juga melakukan ekspor utuh dan juga komponen. Pada 2019, Honda mampu meningkatkan ekspor ke 301.000-an unit dari posisi 180.000-an unit pada 2018.
"Ekspor kami ada peningkatan secara volume dari 180.000 tahun 2018, kami mencapai 301.000 unit pada 2019," tambahnya.