Bisnis.com, JAKARTA – Daihatsu mulai mengerek harga jual produknya pada awal tahun ini seiring dengan kenaikan harga nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso mengatakan bahwa kenaikan ini terjadi merupakan kenaikan rutin yang terjadi pada awal tahun.
“Kami ada kenaikan, mulai Januari ini. Kenaikan harga itu kan selalu karena perubahan kurs yang signifikan, atau perubahan produk yang signifikan, atau yang rutin, yaitu kenaikan tarif seperti BBNKB dan NJKB. Januari itu biasanya karena kenaikan tarif saja,” katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan kenaikan harga berlaku bervariasi sesuai dengan NJKB sebelumnya sesuai dengan model. Adapun, secara rata-rata kenaikan harga pada awal tahun ini mencapai kisaran Rp1 juta hingga Rp2 juta.
“Kenaikannya berkisar antara Rp1 juta—Rp2 juta, tergantung dari modelnya, ada yang Rp1,6 juta ada yang Rp2,5 juta lebih, semua mengalami kenaikan sesuai dengan kenaikan NJKB sehingga ada kenaikan di harga on the road-nya,” ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut bersifat musiman dan diprediksi dapat diterima dengan baik oleh pasar. Meski begitu, dia mengatakan bahwa biasanya pasar pada Januari memang cenderung menurun dibandingkan dengan Desember.
“Kenaikan harga awal tahun masyrakat sudah biasa dan Januari memang secara seasonal pasar mengalami penurunan dibandingkan dengan Desember,” katanya kepada Bisnis, Senin (13/1/2020).
Dia mengatakan bahwa biasanya pasar baru akan mengalami fase penjualan tertinggi jelang momentum lebaran dan liburan akhir tahun. Selain itu, penjualan juga akan meningkat tinggi pada Maret yang bertepatan dengan penutupan tahun fiskal kalendar Jepang.
Mengutip laman resmi Daihatsu, sejumlah model andalan mengalami kenaikan harga bervariasi. Sigra misalnya, mengalami kenaikan sekitar Rp2,5 juta, menjadi kisaran Rp116,5 juta hingga Rp159,25 juta sesuai varian. Model kendaraan bermotor hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) lainnya Ayla juga mengalami kenaikan harga yang sama, menjadi sekitar Rp100,65 juta—Rp154,35 juta.