Bisnis.com, BANDUNG – PT Len Industri (Persero) menargetkan dapat memproduksi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) pada tahun depan dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai minimum 40 persen.
Direktur Operasi II Len Industri Adi Sufiadi Yusuf mengatakan bahwa pihaknya bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan SPKLU yang memiliki komponen lokal dari dalam negeri. Dia mengharapkan PLN dapat membeli produk dari Len untuk pengadaan SPKLU tahun depan.
“PLN nanti akan bangun 180 lokasi, kami harapkan produk kita yang akan dibeli oleh PLN, kita berupaya supaya produk dalam negeri yang bisa dipakai. Saat ini TKDN kami sekitar 20%, tahun depan akan jadi minimal 40%,” katanya, Senin (30/12/2019).
Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi BPPT Mohammad Mustafa Sarinanto menilai Len saat ini sudah mampu memproduksi komponen penting SPKLU, di antaranya inverter dan konverter. Dia optimistis TKDN SKPKLU Len pada tahun depan dapat melebihi 50%.
“Dalam beberapa tahun ke depan kita bisa dapatkan SPKLU dengan TKND di atas 50%, karena saat ini Len sudah mengembangkan beberapa komponen penting seperti inverter, konverter, yang kita yakini bisa meningkatkan TKDN secara signifikan,” katanya.
Dia menjelaskan BPPT saat ini juga berupaya mengembangkan teknologi SPKLU ke arah smartgrid. Teknologi ini memungkikan suplai listrik di SPKLU dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan pengisian daya di lokasi tersebut.
“Jaringan yang tadinya jaringan biasa bisa menjadi smartgrid, sehingga saat pasokan tinggi bisa disuplai dari mana, dan karena listrik secara elektronik bisa dipantau secara online, di mana yang sedang charge, berapa, perlu tambahan suplai lagi atau tidak,” ujarnya.
BPPT, katanya, juga terus merumuskan nilai tambah yang dapat disematkan pada SPKLU di Indonesia. Sebagai contoh, saat ini SPKLU di BPPT sudah ditambahkan pembangkit listrik tenaga surya yang membuat sistem pengisian daya semakin efisien.