Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri otomotif di Tanah Air optimistis pasar domestik pada tahun depan bakal relatif membaik dibandingkan dengan 2019.
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto mengatakan bahwa pihaknya memproyeksikan pertumbuhan total pasar domestik akan mencapai 5% pada tahun depan.
Adapun, untuk produksi kendaraan roda empat dia mengharapkan pertumbuhannya dapat lebih besar dari penjualan. Hal itu, lanjutnya, dapat tercapai apabila tren positif peningkatan ekspor dapat berlanjut hingga 2020.
“Mungkin produksi bisa lebih besar kenaikannya, asalkan angka-angka ekspornya juga bisa naik signifikan. Hanya saja besaran ekspornya ini yang kita tidak tahu, karena ekspor selalu dikendalikan oleh kantor pusat [prinsipal] mereka,” jelasnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dia juga menambahkan bahwa angka ekspor sulit diprediksi lantaran realisasinya akan bergantung pada permintaan di negara tujuan. Kondisi ekonomi global, lanjutnya, juga akan turut memengaruhi kinerja ekspor kendaraan roda empat dari Indonesia.
Sejalan dengan proyeksi Gaikindo, beberapa pabrikan memproyeksikan angka pertumbuhan yang sama. Salah satunya adalah PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek (APM) Honda di Indonesia, yang memperkirakan pasar bakal tumbuh di kisaran 5%.
Direktur Inovasi Bisnis, Penjualan dan Pemasaran HPM Yusak Billy menargetkan, dari pertumbuhan tersebut Honda dapat mempertahankan pangsa pasar di kisaran 14%. Saat ini, pangsa pasar HPM tercatat sebesar 13,2%.
“Target produksi untuk kebutuhan pasar dalam negeri tahun depan mengikuti target penjualan kami, di mana target kami adalah mempertahankan market share di kisaran 14%. Kapasitas produksi kami saat ini sekitar 200.000 unit per tahun,” jelasnya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Secara kumulatif penjualan ritel Honda pada Januari—November tercatat sebanyak 135.076 unit, turun 24,36% secara tahunan. Sementara itu, total penjualan wholesale Honda mencapai 125.034 unit, turun 16,13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Yusak menjelaskan salah satu strategi utama Honda pada tahun ini adalah menjaga harga jual dengan melakukan efisiensi di lingkup internal. Adapun, untuk tahun depan, Honda akan berfokus pada penyegaran produk dan program penjualan.
Sementara itu, PT Toyota Astra Motor (TAM), APM Toyota di Indonesia memproyeksikan kenaikan pasar pada tahun depan akan mencapai kisaran 2%—3%. Dari sisi pangsa pasar TAM menargetkan dapat mempertahankan angka 32%.
“Market Indonesia sepertinya akan naik antara 2%—3%. TAM pastinya karena market share akan dipertahankan pada kisaran yang sama, yakni 32%, rasanya pertumbuhannya akan sama,” kata Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.