Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hino Tetap Optimistis Capai Target Meski Kinerja Menurun

PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), agen pemegang merek Hino di Indonesia, tetap optimistis dapat mencapai target penjualan meski masih mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal III/2019.
Truk Hino saat bertarung di lomba Paris - Dakar./Reuters-Andres Stapff
Truk Hino saat bertarung di lomba Paris - Dakar./Reuters-Andres Stapff

Bisnis.com, JAKARTA – PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), agen pemegang merek Hino di Indonesia, tetap optimistis dapat mencapai target penjualan meski masih mencatatkan penurunan kinerja pada kuartal III/2019.

Direktur Penjualan dan Promosi HMSI Santiko Wardoyo menjelaskan penjualan pada Juli—September menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan kuartal I dan kuartal II tahun ini. Meski begitu, secara tahunan angka penjualan masih relatif lebih rendah.

“Masih agak lebih tinggi kuartal III tahun lalu, cuma tidak terlalu jomplang. Dibanding kuartal I dan II, kuartal III ini jelas lebih baik. Yang jelas, sebelum masuk tanggal 31 Desember kami masih optimistis mencapai target penjualan 37.000 unit,” tuturnya.

Target penjualan 37.000 unit merupakan target baru setelah perseroan melakukan revisi akibat kemampuan pasar tahun ini dibawah ekspektasi. Sebelumnya, target penjualan yang ditargetkan adalah 40.000 unit.

Salah satu pemberat penurunan penjualan pada tahun ini adalah kinerja sepanjang paruh pertama tahun ini. Santiko meyakini dampak pesta demokrasi yang dilangsungkan pada periode itu membuat konsumen cenderung menunda penjualan.

Optimisme mulai tumbuh pada semester II/2019 seiring dengan berlalunya ajang 5 tahunan itu. Santiko menyatakan pihaknya lebih optimistis lagi setelah susunan kabinet pemerintahan baru terbentuk. Salah satu fokus pemerintah pada pembangunan infrastruktur juga diyakini akan terus berdampak positif pada penjualan kendaraan komersial.

“Ya kalau balik kalau saya lihat action plan-nya Jokowi [Presiden RI Joko Widodo] ini kan infrastruktur jadi dominan itu hal yang sangat positif untuk saya khususnya, commercial vehicle ya,” lanjutnya.

Namun, dia berpendapat bahwa hal ini juga perlu didukung oleh sektor penunjang lainnya, seperti sektor jasa keuangan dan perbankan. Sektor ini diharapkan dapat memberikan stimulus positif dengan memberikan bunga yang tidak terlalu tinggi.

Dia menambahkan faktor stabilitas sistem keuangan secara luas juga perlu diperhatikan untuk mendorong penjualan kendaraan komersial di Tanah Air. Nilai tukar rupiah, contohnya, akan sangat memengaruhi proses produksi yang masih memerlukan impor komponen.

“Yang penting masalah keuangannya aja, tingkat suku bunganya supaya bisa di-maintain lah, karena hubungannya dengan pembelian kredit, selama dia bisa mempertahankan moneternya, jadi tingkat suku bunga maupun valuta asingnya, kursnya, karena kita mesti ada beberapa komponen yang harus diimpor,” jelasnya.

Sebelumnya, dia mengatakan bahwa penjualan Hino pada September mencapai sekitar 2.960 unit. Adapun, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari hingga Agustus total penjualan Hino mencapai 26.560 unit. Dibandingkan Periode yang sama pada 2018, penjualan hingga Agustus menurun sekitar 25,9%.

Dia menjelaskan pabrik Hino di Indonesia memiliki kapasitas produksi hingga 70.000 unit per tahun. Namun, sejauh ini produksi paling tinggi mencapai kisaran 40.000. Dia mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana untuk menambah kapasitas produksi dalam waktu dekat.

Menurutnya, karakteristik kendaraan komersial yang tidak terlalu sering mengeluarkan model baru membuat investasi untuk menambah kapasitas atau lini produksi baru tidak begitu diperlukan. Investasi baru, lanjutnya, kemungkinan besar diperlukan saat adanya perubahan aturan terkait spesifikasi kendaran.

“Mungkin nanti kalau pas Euro 4 pada 2021 akan ada investasi baru, tapi itupun kalau enginenya berubah. Kita juga investasi sudah berapa tahun yang lampau, ada investasi mesin dan sebagainya, sudah terjadi di tahun-tahun lampau,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper