Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selis Produksi Sepeda Motor Listrik untuk Pengendara Berkebutuhan Khusus

Guna mengisi pasar kendaraan roda dua tanpa emisi, PT Juara Bike (Selis) memiliki empat tipe produk yang diklaim dapat menjawab kebutuhan konsumen di Tanah Air, termasuk untuk pengendara berkebutuhan khusus.
ilustrasi/Bisnis-Thomas Mola
ilustrasi/Bisnis-Thomas Mola

Bisnis.com, JAKARTA — Guna mengisi pasar kendaraan roda dua tanpa emisi, PT Juara Bike (Selis) memiliki empat tipe produk yang diklaim dapat menjawab kebutuhan konsumen di Tanah Air, termasuk untuk pengendara berkebutuhan khusus.

Direktur PT Juara Bike (Selis) Wilson Teoh mengatakan, hingga sejauh ini Selis telah memiliki empat tipe produk yang dipasarkan. Produk Selis dijual mulai dari Rp4 juta hingga Rp40 jutaan untuk tipe paling mahal.

"Rentang harga mulai dari Rp4 jutaan sampai Rp40 jutaan yang berbentuk seperti Bajaj, kami sebutnya New Balis atau Bajaj Listrik," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (21/8/2019).

Dia menjelaskan, keempat tipe produk yang dipasarkan Selis itu, pertama, sepeda listik yang dapat dikayuh secara manual dan jika membutuhkan tambahan tenaga bisa menggunakan tenaga listrik. Sepeda listrik jenis ini bisa dipacu maksimal 25 km per jam.

Kedua, motor listrik yang memiliki kecepatan maksimal 50 km per jam. Sepeda motor listrik andalan Selis saat ini ialah E-Max yang siap dipasarkan lengkap dengan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan). Motor listrik ini, diklaim mampu mencapai jarak 50 km untuk sekali pengisian daya listrik.

"Kami siap luncurkan pakai STNK dengan merek E-Max. Kami menyasar orang muda yang ingin memiliki sepeda motor ramah lingkungan. Dipasarkan off the road mulai Rp14 juta," ujarnya.

Tipe produk ketiga, kendaraan listrik dengan tujuan khusus (special purpose) seperti kendaraan roda tiga untuk disabilitas atau konsumen yang tidak terlalu nyaman dengan kendaraan roda dua.

Terakhir, ialah last mild transportation atau kendaraan listrik kecil yang dapat dilipat, ringkas dan dapat dibawa ke mana-mana.  Produk ini dapat dibawa ketika naik commuter line atau bus dan dapat digunakan setelah turun dari transportasi publik.

"Kami melihat peluang sepeda motor listrik sangat terbuka karena pemerintah menargetkan 20% kendaraan pada 2025 adalah kendaraan listrik," ujar Wilson.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper