Bisnis.com, TANGERANG – Kehadiran jalan tol membuat bus dengan layanan premium kian diminati. Apalagi harga tiket pesawat yang mahal membuat bus menjadi salah satu pilihan alternatif.
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, tren permintaan bus premium pada tahun ini meningkat karena infrastruktur jalan tol yang tersambung.
"Trennya meningkat terutama untuk Trans Jawa, penumpang untuk segmen premium ini cukup kelihatan pertumbuhannya," ujarnya di sela-sela peluncuran Laksana Legacy SR2 Suites Class, Jumat (18/7/2019).
Kurnia mengatakan, tantangan selanjutnya ialah bagaimana perusahaan otobus (PO) memilih spesifikasi kendaraan yang tepat. Hal itu bertujuan memberikan pelayanan yang baik karena jalan tol sekalipun masih sedikit bergelombang.
Direktur Teknik Laksana Bus Stefan Arman menuturkan, untuk jarak 500 km hingga 800 km bus premium dapat menjadi pilihan jika dibandingkan dengan transportasi udara yang saat ini harganya masih mahal.
"Ketimbang naik pesawat yang mahal, ada gap harga dan itu menjadi ruang kreasi kami untuk tawarkan sesuatu yang lebih," katanya.
Pada GIIAS 2019, Laksana Bus memperkenalkan Legacy SR2 Suites Class untuk menggarap pasar bus premium. Bus double decker ini menawarkan privasi melalui kabin yang lapang dan lengkap dengan fitur hiburan layar 24 inci.
Laksana memasarkan Legacy SR2 Suites Class seharga mulai Rp1,9 miliar. Harga itu bisa lebih murah atau lebih mahal, tergantung pada pilihan sasis.
Adapun perusahaan karoseri PT Adiputro Wirasejati membawa dua produk barunya di ajang GIIAS 2019, salah satunya bus premium Jetbus 3SDD.
Jetbus 3SDD memiliki ruang bagasi yang sangat lega. Bahkan, pada model terbaru yang dihadirkan di GIIAS 2019, Jetbus 3SDD mampu mengangkut satu mobil sport Mercedez Benz V8 di bagasinya.
"Ini adalah model terbaru kami, yang baru dibuat untuk pertama kalinya. Kebetulan yang ini sudah laku, ini punya sebuah PO (perusahaan otobus) di Medan," ujar Jesee Jethrokusumo, Eksekutif Marketing Karoseri Adiputro.
Harga termasuk karoserinya di kisaran Rp3 miliar. Jetbus 3SDD menggunakan sasis Mercedes – Benz OC 500 RF 2542.
"Dampak pembangunan infrastruktur seperti jalan tol itu sangat terasa. Pasar mobil premium prospektif, meski segmennya terbilang masih sangat kecil. Dalam setahun, kami paling produksi 20 unit," ujarnya.