Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) memberikan pelatihan mekanik sepeda motor kepada 500 peserta yang terdiri dari lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), guru SMK, pekerja bengkel tradisional, dan mekanik bengkel ATPM di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kementerian menyatakan kerja sama terebut merupakan salah satu inisiasi untuk membantu warga terdampak bencana d Sulteng.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartato menuturkan bahwa kementerian tengah menyiapkan program pilot project SMK, yang bertujuan membangun satu education center sebagai showcase di salah satu SMK di Sulteng. Pelatihan terebut akan dilengkapi peralatan perbengkelan dan modul pelatihan mekanik sepeda motor sesuai dengan SKKNI dan teknologi terkini.
“Sejak masa tanggap darurat hingga masa rehabilitasi saat ini, Kemenperin bersama para pelaku industri terus berupaya meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana alam,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (28/3/2019).
Airlangga berujar masyarakat yang terdampak harus cepat bangkit agar perekonomian di sana kembali pulih. Pelatihan mekanik tersebut, menurutnya, dilakukan guna menciptakan wirausaha baru di sektor reparasi sepeda motor.
Di sisi lain, kementerian memberikan fasilitas pengembangan SDM kepada masyarakat di Sulawesi Tengah berupa rumah produksi di Biromaru, Kabupaten Sigi kepada Kelompok Usaha Industri Kecil Menengah (IKM), mesin dan peralatan IKM, serta peralatan bengkel kepada 50 Kelompok Wirausaha Baru (WUB). kementerian menyampaikan akan mendorong kegiatan percepatan pemulihan perekonomian pascabencana tsunami dan gempa bumi di wilayah Sulawesi Tengah.
Airlangga mengutarakan salah satu upaya kementerian mendorong pertumbuhan industri nasional difokuskan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Faktor SDM, ujarnya, berperan penting bagi produktivitas dan daya saing industri nasional, serta mendorong bertambahnya multiplier effect yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Selain pelatihan, Airlangga menambahkan kementerian juga mengirimkan lima Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (Ammdes) yang dilengkapi aplikasi penjernih air. Kelima amdes tersebut didistribusikan kepada BUMDES Nadoli, BUMDES bersama Masagena, dan Kelompok Bahari 88 dari tiga wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah.
“Sesuai karakteristik ammdes, unit yang dikirim ke Sulawesi Tengah juga dilengkapi power take off (PTO) yang mampu menggerakkan alat produksi serta utilitas dan alat bantu kerja lain sehingga dapat dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat,” ujarnya.
Seperti diketahui, AMMDes merupakan hasil pengembangan anak bangsa dengan jumlah komponen lokal mencapai hampir 90% dengan melibatkan IKM, sebagai vendor komponennya hingga 42%. Saat ini, Ammdes terus dikembangkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan produksi masyarakat.
Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Harjanto menerangkan, Ammdes penjernih air juga memberikan peluang bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan yang cukup.
“Sebelumnya, kami melaksanakan bimbingan teknis kepada kelompok masyarakat penerima bantuan Ammdes penjernih air mengenai teknis pengoperasian selama 1-2 bulan,” terangnya.