Bisnis.com, JAKARTA--PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyebutkan butuh investasi baru untuk memasuki era kendaraan ramah lingkungan atau kendaraan listrik. Investasi baru bakal dilakukan dalam waktu dekat mengingat periode investasi Toyota sebelumnya ialah 2015-2019.
Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono mengatakan, era kendaraan listrik membuat banyak perubahan mulai dari rantai pasok (suppy chain) komponen hingga produk yang harus berubah menuju kendaraan lebih rendah emisi. Pada periode 2015-2019, Toyota telah melakukan investasi senilai Rp27,6 triliun untuk memproduksi berbagai jenis kendaraan di dalam negeri.
"TMMIN itu Rp27,6 triliun untuk periode investasi 2015 hingga 2019. Kalau ada opportuny untuk produk electric vehicle, investasi akan mulai secepatnya. Sedang dihitung lah [nilainya]," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/3/2019) malam .
Warih menjelaskan, produk yang akan dihasilkan ialah menuju kendaraan lebih rendah emisi dan ramah lingkungan. Perubahan produk itu tidak hanya membuat beberapa rantai pasok baru, tetapi juga menjaga rantai pasok yang sudah ada.
Dari sisi model kendaraan, menurutnya, TMMIN akan masuk ke model kendaraan yang tidak hanya diterima di pasar domestik tetapi juga di pasar luar negeri. Pasalnya, komposisi produksi TMMIN saat ini ialah 50:50 untuk pasar domestik dan ekspor ke negara berkembang sehingga kendaraan listrik yang diproduksi harus juga dapat diterima di pasar ekspor.
Menurutnya, jenis kendaraan listrik untuk tahap awal ialah hibrida (hybrid electric vehicle/HEV). Namun, TMMIN juga harus siap terhadap perubahan jika konsumen menginginkan jenis lainnya.
"Kalau sekarang itu akan ada tren sport utility vehicle [SUV) style. Kami berpikir ke arah situ, jadi produk yang masyarakat Indonesia suka, internasional juga suka," tambahnya.