Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Head Unit Android Meningkat

Tren penjualan peranti audio video mobil, head unit berbasis android, meningkat selama enam bulan terakhir di sentra suku cadang dan perlengkapan otomotif Atrium, PasarSenen, Jakarta.
Head Unit Android merek KenWood. /Kenwood
Head Unit Android merek KenWood. /Kenwood

Bisnis.com, JAKARTA - Tren penjualan peranti audio video mobil, head unit berbasis android, meningkat selama enam bulan terakhir di sentra suku cadang dan perlengkapan otomotif Atrium, PasarSenen, Jakarta.

"Pembeli head unit android meningkat hampir 100% sejak awal kemunculannya di pasar nasional sejak September tahun lalu," kata pemilik Toko Perdana Audio, Charles Marpaung, Senin (25/2/2019).

Pada September 2018, penjualan head unit Android rata-rata mencapai dua unit per pekan, kata dia, kini jumlah penjualannya bisa mencapai 4 unit per pekan.

Menurut dia, semakin banyak orang memilih perangkat hiburan layar sentuh model terbaru itu karena fitur-fitur yang ditawarkan lebih bervariasi dan mudah diakses. "Dengan head unit Android konsumen seperti mengoperasikan telepon pintar mereka," kata Charles.

Sepakat dengan Charles, seorang pedagang peranti audio video lainnya di sentra onderdil mobil Atrium Senen Arif Murahman mengatakan, head unit Android semakin mengambil hati pasar otomotif di Indonesia, khususnya Jakarta.

Menurut dia, segmen pengemudi taksi berbasis daring juga berkontribusi terhadap tingginya penjualan head unit Android.

"Semakin tegasnya polisi dalam menilang pengguna telepon pintar sebagai petunjuk arah saat berkendara membuat banyak kalangan pengemudi taksi online membeli head unit Android," kata Arif.

Seperti halnya telepon pintar, lanjut dia, head unit android bisa digunakan untuk mencari lokasi dengan fitur global positioning system (GPS) sekaligus menghubungi orang lain baik melalui sambungan telepon maupun pesan singkat.

Dia mengatakan, saat ini produk-produk head unit Android yang ada di pasaran berasal impor dari China.

"Tidak menutup kemungkinan, produk dari negara lain masuk ke Indonesia mengingat tren penjualan yang positif ini," kata Arif.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler