Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Samsung Agresif Patenkan Aplikasi Mobil Swakemudi

Samsung Electronics tercatat memiliki sebagian besar hak paten untuk mobil swakemudi di Eropa, melampaui paten yang didaftarkan oleh produsen mobil konvensional.
Mobil Swakemudi/tesla.com
Mobil Swakemudi/tesla.com

Bisnis.com, JAKARTA - Samsung Electronics tercatat memiliki sebagian besar hak paten untuk mobil swakemudi di Eropa, melampaui paten yang didaftarkan oleh produsen mobil konvensional. Demikian dilansir Economic Times mengutip data industri pada Selasa (1/1/2019).

Menurut data yang dikumpulkan dari Kantor Paten Eropa, jumlah aplikasi yang berkaitan dengan mobil swakemudi yang diajukan di Eropa mencapai 3.998 pada tahun 2017, tumbuh lebih dari tiga kali lipat dari 922 paten pada 2011.

Selama periode 2011-2017, Samsung memegang hak paten terbanyak yakni 624 paten. Raksasa IT Amerika Serikat, Intel, menaftarkan 590 paten dan Qualcomm memegang 361 paten. Adapun LG Electronics mendaftarkan 348 paten, sedangkan Bosch sebanyak 343 paten.

Mobil swakemudi terus dikembangkan oleh produsen otomotif dengan menggandeng sejumlah perusahaan teknologi terkemuka. Program mobil swakemudi sendiri sempat terganjal setelah sebuah uji coba kendaraan swakemudi mengalami kecelakaan yang menewaskan seorang pejalan kaki di AS.

Reuters melansir pada Maret 2018, pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi tengah melakukan kajian ulang mengenai kelanjutan uji coba program swakemudi. Hal ini terkait dengan tewasnya seorang pejalan kaki setelah ditabrak oleh mobil swakemudi Uber di Arizona, AS. Kecelakaan itu memunculkan kembali pertanyaan mengenai keamanan kendaraan swakemudi. 

Meski demikian, proyek mobil swakemudi tetap berjalan seperti Baidu yang diizinkan untuk melakukan uji coba di 33 jalan raya dengan panjang total 105 kilometer (km) di bagian pinggiran Beijing. Adapun proyek kendaraan swakemudi Baidu bernama Apollo.

Bahkan anak perusahaan Google yang mengembangkan mobil swakemudi, Waymo, memastikan teknologi yang mereka miliki tidak akan menyebabkan kecelakaan fatal seperti insiden Uber.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper