Bisnis.com JAKARTA—Tidak hanya penjualan kendaraan bermotor mobil, penjualan kendaraan roda dua juga mencatatkan kinerja positif pada sembilan bulan tahun ini.
Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) mencatat distribusi kendaraan roda dua di dalam negeri sepanjang sembilan bulan tahun ini bertumbuh 8,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan pertumbuhan itu, asosiasi menaikkan targetnya di akhir tahun.
Berdasarkan data AISI, distribusi sepeda motor pada Januari—September mencapai 4,7 juta unit atau lebih tinggi 381.990 unit dibandingkan distribusi pada periode yang sama tahun lalu, yakni 4,3 juta unit.
Honda, Yamaha, Suzuki, dan Kawasaki – masih dalam data AISI – mencatatkan kinerja positif pada sembilan bulan tahun ini dengan masing-masing pertumbuhan mencapai 9,3%, 7,9%, 3,2%, dan 4,2%.
Berbeda dengan 4 merek tersebut, total distribusi yang dilakukan oleh TVS dari Januari sampai September tahun ini tercatat lebih rendah 71,6% dibandingkan distribusi pada sembilan bulan tahun lalu.
Ketua Umum AISI Johannes Loman mengungkapkan, pencapaian distribusi kendaraan bermotor roda dua hingga September 2018 membuat pihaknya merevisi target distribusi sepanjang tahun ini menjadi 6,25 juta—6,3 juta unit.
Baca Juga
Pada awal tahun, asosiasi memperkirakan penjualan kendaraan roda dua sepanjang tahun ini sebanyak 6 juta—6,1 juta unit. Sepanjang 2017, distribusi kendaraan roda dua mencapai 5,89 juta unit. “Kami yakin market lebih baik dari tahun lalu,” kata Johannes di Jakarta, Senin (15/10/2018).
Dia menjelaskan, daya beli masyarakat dan membaiknya harga-harga komoditas menjadi salah penyebab peningkatan pertumbuhan penjualan sepeda motor di dalam negeri pada sembilan bulan tahun ini.
Tidak hanya itu, model-model baru yang dikeluarkan oleh para pemegang merek kendaraan roda juga menjadi salah satu faktor mengingat model baru mampu menjaga kenaikan permintaan di pasar domestik.
Menurutnya, industri kendaraan bermotor roda dua di dalam negeri memiliki peran penting terhadap perekonomian Indonesia, baik dari tenaga kerja maupun pajak yang dibayarkan kepada pemerintah.
Ketua Bidang Perdagangan AISI Sigit Kumala mengungkapkan daya beli masyarakat dapat yang terjaga hingga September tahun ini lantaran para pemegang merek tidak menaikkan harga kendaraannya meskipun rupiah mengalami pelemahan.
Menurutnya, pasar akan kaget jika para pemegang merek melakukan penyesuaian terhadap kendaraan roda karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. “Kan kami masih menahan [kenaikan harga]. Kalau nanti kita adjust mengikuti [pelemahan nilai tukar rupiah], pasar seketika shock,” katanya.
Selain itu, dia menambahkan, pihaknya berharap kemarau yang terjadi di dalam negeri tidak berkepanjangan sehingga membuat penyerapan distribusi kendaraan roda dua di dalam negeri dapat terus membaik pada tahun ini.