Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah dinilai mendorong ekspor kendaraan komesial untuk berkontribusi lebih terhadap kinerja ekspor sektor otomotif. Pasalnya, kontribusi ekspor kendaraan komersial terhadap ekspor otomotif nasional masih sangat kecil.
Direktur Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, ekspor kendaraan komersial harus ditingkatkan untuk mengurangi defisit sektor otomotif. Hingga saat ini, ekspor kendaraan asal Indonesia masih didominasi oleh kendaraan penumpang di mana segmen multi purpose vehicle (MPV) mendominasi.
"Ekspor kendaraan berat kendaraan komersial itu yang menjadi salah satu andalan Thailand. Kita sangat lemah di situ, terutama untuk pasar ekspor ini [kendaraan komersial] yang sampai sekarang masih kurang," ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Baca Juga
Seperti diketahui, rata-rata ekspor kendaraan asal Indonesia per tahun berkisar antara 200.000 unit dan 300.000 unit. Hingga Agustus 2018, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat ekspor kendaraan secara utuh (completely built-up/CBU) nasional sebanyak 161.120 unit, naik 6,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2017.
Dari jumlah itu, ekspor kendaraan komersial hanya berkontribusi sebesar 1,1% atau setara dengan 1.785 unit. Ekspor kendaraan komersial tersebut dilakukan oleh Hino. Sisanya, berasal dari kendaraan penumpang dengan empat pemain utama yakni Daihatsu, Toyota, Suzuki, Mitsubishi dan Hyundai.
