Bisnis.com, JAKARTA - Meski dua penguasa terbesar pasar otomotif telah menaikkan harga sejumlah modelnya, PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek mobil Honda, masih bertahan untuk tidak melakukan penyesuaian harga.
Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy mengungkapkan, pihaknya belum menaikkan harga kendaraan bermotor mobil yang diproduksi atau dirakit di dalam negeri.
Perusahaan, lanjutnya, juga saat ini belum memutuskan untuk menaikkan harga kendaraan roda empatnya pada sisa tiga bulan tahun ini. “Belum diputuskan saat ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (2/10/2018).
Menurutnya, perusahaan tidak mau serta-merta menaikkan harga kendaraan bermotor mobil akibat penguatan dolar Amerika Serikat terhadap rupiah meskipun memiliki pengaruh cukup besar terhadap biaya produksi.
Perusahaan masih memantau stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Adapun terkait dengan pengaruh harga kendaraan Honda akibat implementasi Euro 4, dia mengklaim model-model Honda sudah memenuhi standar tersebut sejak lama.
Sebelumnya, Jonfis mengungkapkan pihaknya telah melakukan penyesuaian harga kendaraan bermotor mobil yang diimpor secara utuh atau completely built-up (CBU) dari negara lain.
Toyota dan Daihatsu per 1 Oktober telah memutuskan untuk menaikkan harga beberapa model mobilnya, dengan alasan masing-masing yang sedikit berbeda.
Baca Juga
Toyota Astra Motor, agen pemegang merek Toyota, beralasan bahwa penaikan harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama pelemahan rupiah. Adapun Astra Daihatsu Motor, agen pemegang merek Daihatsu, menyatakan bahwa kenaikan harga mobil Daihatsu murni karena implementasi standar Euro 4, yang menuntut adanya penambahan komponen mobil seperti catalityc converter.