Bisnis.com, BOGOR—Kendaraan niaga truk berat Volvo siap memenuhi peraturan yang diterapkan oleh regulator jika menginginkan penggunaan bahan bakar biodiesel B20 pada kendaraan bermesin diesel.
Bambang Prijono, CEO PT Wahana Inti Selaras (Indomobil Group), mengungkapkan bahwa produk truk berat Volvo yang diimpor dari Swedia memiliki mesin dengan standar bahan bakar Euro 3.
Meskipun begitu, kendaraan niaga truk berat Volvo bisa menggunakan bahan bakar biodiesel hingga 30% sehingga tidak masalah jika konsumen menggunakan bahan bakar biodiesel B20 yang ada di Indonesia saat ini. Perusahaan memiliki biodiesel kit jika konsumen ingin mengimplementasikan penggunaan bahan bakar tersebut.
“Siap, dari engine kami sudah melakukan penyesuaian-penyesuaian sehingga bisa menggunakan biodiesel,” kata Bambang di Bogor, Selasa (24/7/2018).
Dia menjelaskan, penggunaan bahan bakar biodiesel akan berdampak terhadap konsumen mengingat interval servis yang harus dilakukan konsumen bisa menjadi 50% lebih pendek dari interval perawatan dengan menggunakan bahan bakar standar Euro 3.
Saat ini, bahan bakar yang sesuai untuk mesin diesel dengan standar Euro 3 di dalam negeri adalah Pertamina Dex. Konsumen, contohnya, harus melakukan perawatan berkala setelah melakukan perjalanan sepanjang 10.000 kilometer jika menggunakan biodiesel B20, sementara dengan bahan bakar berstandar euro 3 waktu perawatan rutinnya bisa mencapai 20.000 kilometer.
Baca Juga
Perawatan rutin pada kendaraan niaga truk Volvo menggunakan ukuran jam. Perawatan rutin dengan bahan bakar biodiesel B20 bisa setiap 250 jam, sedangkan dengan bahan bakar standar mesin Euro 3 bisa dua kali lipat lebih lama.
“Makanya pemerintah Indonesia mulai mengejar pemberlakuan Euro 4 pada 2021 untuk commercial vehicle. Itu tujuannya untuk menghemat pemakaian fuel dan biaya operasi hemat karena ganti olinya dua kali lipat [yang biasanya sebulan sekali ganti oli bisa dua bulan sekali],” katanya.
Pihaknya akan mendukung program pemerintah jika ada penerapan bahan bakar biodiesel B20. Menurutnya, sumber daya minyak sawit yang berlimpah di dalam negeri harus dimanfaatkan.
Hanya saja, dia mengulangi, dampak penggunaan bahan bakar tersebut adalah waktu perawatan rutin konsumen bisa lebih pendek dari penggunaan bahan bakar untuk mesin berstandar Euro 3. "Yang penting secara produk harus mempersiapkan dan kita tidak ada masalah," katanya.