Bisnis.com, JAKARTA - Shell Lubricants mengumumkan enam finalis yang berhak masuk ke tahap penjurian akhir kompetisi Think Efficiency 2018, setelah berhasil menyisihkan lebih dari 100 peserta dalam penjurian pada 1 Mei -- 30 Juni 2018.
Dian Andyasuri, Director of Lubricants PT Shell Indonesia, mengatakan bahwa masyarakat Indonesia antusias mengikuti kompetisi Think Efficiency 2018. Selain peserta dari dalam negeri, panitia juga menerima karya dari anak bangsa yang berdomisili di empat negara di luar Indonesia.
"Karya-karya ini juga datang dari berbagai kalangan mulai dari pelajar SMU, pekerja profesional, hingga para pengajar di Universitas,” ujarnya dalan keterangan pers, Senin (16/7/2018).
Peserta kompetisi yang diselenggarakan Shell Lubricants Indonesia dengan Energy Academy Indonesia (Ecadin) ini terbuka untuk berbagai usia dan kalangan. Dari karya yang masuk, tercatat usia peserta berkisar 18-64 tahun dengan latar belakang beragam, dari mahasiswa, peneliti, guru, dosen, hingga profesor.
Setelah melalui proses penilaian yang meliputi aspek originalitas, produk, dampak, dan keberlanjutan, didapatkan enam finalis yang akan melakukan presentasi ide di depan panelis yang terdiri dari kalangan profesional dan akademisi pada tahap final pada 14 Agustus 2018 di Jakarta.
Para finalis tersebut mewakili tiga karya terbaik dari masing-masing kategori Think Efficiency 2018, yaitu Kategori Inovasi Tribologi dan Kategori Inovasi Energi.
Baca Juga
Finalis Kategori Inovasi Tribologi
1. Anggito P. Tetuko dan tim. Judul karya "Pengembangan Material Nano-particle (Fe3O4) sebagai Bahan Aditif Nano-lubricant pada Komponen Mesin."
2. Daniel Martomanggolo Wonohadidjojo. Judul karya “Pemodelan dan Simulasi Friction dan Efisiensi pada Excavator dengan Computational Intelligence Controller.”
3. Ikhwanuddin. Judul karya “Rancang Bangun Teknologi Dielektrik Berbasis Lapisan Tipis (Thin Film) Kitosan sebagai Biosensor Deteksi Kualitas Oli secara In-situ.”
Finalis Kategori Inovasi Energi
1. Tim Innovation Geeks. Judul karya “Bio-DME is Future LPG.”
2. Tim REPGY. Judul karya “Panel Ondrivoltaic Berbahan Plastik Daur Ulang Terinstalasi dengan Sel Ondri.”
3. Tim PSSL Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Juduk karya “Smart Home Energy Management System.”
Bambang Wahyudi, VP Technical PT Shell Indonesia menyatakan kegembiraannya dengan kualitas dan kuantitas karya di bidang tribologi, mengingat kompetisi ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia.
Kualitas karya yang masuk telah membuat para panelis harus mendikusikannya dengan detail dan cukup alot untuk menentukan tiga karya yang dapat masuk ke tahap final.
Bambang berharap kompetisi ini bisa mendorong lahirnya ide-ide baru dan akan membantu memfasilitasi proses penerapan ide-ide tersebut, sehingga pada akhirnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap industri terkait di Indonesia.
Desti Alkano, co-founder Energy Academy Indonesia (Ecadin), mengatakan bahwa besarnya animo masyarakat mengikuti lomba inovasi Think Efficiency 2018 sangat tidak diduga sebelumnya.
Karya-karya yang masuk menggambarkan potensi anak bangsa dalam menelurkan inovasi, mulai dari ide-ide dasar sains hingga produk aplikatif yang dapat mencapai pasar.