Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perindustrian menyebutkan Suzuki dan Posco telah menyatakan minat untuk mengembangkan baterai keperluaan kendaraan listrik dan lainnya. Pemerintah berharap insentif tax holiday dapat menarik lebih banyak lagi pelaku usaha untuk mengembangkan baterai di Tanah Air.
"Suzuki misalnya dia ingin mengembangkan industri baterai dalam negeri. Misalnya Posco juga kami dorong untuk masuk ke dalam negeri," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Harjanto, Selasa (10/7/2018).
Dia mengatakan bahwa salah satu pertimbangan pelaku usaha untuk mulai memikirkan mengembangkan baterai di dalam negeri ialah insentif tax holiday dalam PMK 35/2018. Dalam ketetapan tersebut diatur pengurangan pajak bagi industri pionir di mana komponen utama kendaraan listrik menjadi salah satu yang diberikan insentif.
Menurutnya, jika Indonesia tidak mengembangkan baterai di dalam negeri, maka dikhawatirkan hanya menjadi importir dan pasar semata. Untuk itu pemerintah terus mendorong investasi pada industri pionir.
Harjanto berharap investasi pengembangan baterai dapat segera direalisasikan mengingat tren global mengarah kepada kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Dengan adanya industri baterai di dalam negeri, maka ke depan diharapkan tidak ada impor baterai.
Dia tidak menampik jika pada tahap awal kendaraan listrik terpaksa harus diimpor. Untuk kendaraan CBU (Completely Build Up) pemerintah menawarkan pengurangan PPnBM (pajak penjualan atas barang mewah).
Baca Juga
"Makanya PPnBM-nya termasuk CBU yang kita kasih, supaya orang kenal dulu, CBU juga kita turunkan. Itu yang kita usulkan supaya orang mau impor mobil listrik dapat PPnBM," tambahnya.
Sekadar catatan, tujuan utama pengembangan kendaraan listrik ialah mengurangi emisi sesuai dengan Kesepakatan Paris. Selain itu, pemerintah juga ingin agar ketergantungan impor bahan bakar fosil perlahan dapat dikurangi karena beralih kepada kendaraan listrik.