Bisnis.com, SEOUL - Korea International Trade Association (KITA) pada Kamis (28/6/2018) meminta Amerika Serikat untuk pengecualian dari tarif impor mobil untuk negara Asia, mengutip aliansi keamanan dan kesepakatan perdagangan bilateral.
Presiden AS Donald Trump telah mengancam akan mengenakan tarif atas impor otomotif dan suku cadang mobil buatan luar negeri setelah Departemen Perdagangan menyelesaikan penyelidikan risiko keamanan nasional dari produk tersebut.
Sebuah koalisi yang mewakili produsen asing utama, termasuk Hyundai Motor Co mengatakan pada Rabu bahwa tarif akan merugikan produsen mobil dan konsumen AS.
Pemerintahan Trump meluncurkan penyelidikan pada Mei tentang apakah impor menimbulkan ancaman keamanan dan dia berulang kali mengancam akan memberlakukan tarif.
"Kami yakin bahwa Korea bukan merupakan sumber ancaman yang dapat mengganggu keamanan nasional AS, tetapi pasar potensi ekspor besar yang memenuhi kepentingan industri otomotif Amerika," kata Asosiasi Perdagangan Internasional Korea (KITA) dalam komentarnya dengan Departemen Perdagangan AS.
KITA mencatat Hyundai, Kia Motors dan pembuat mobil dan suku cadang mobil lainnya sebagai perusahaan anggota.
Baca Juga
KITA mencatat bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat pada Maret telah setuju pada prinsipnya untuk merevisi kesepakatan perdagangan bilateral mereka, dengan Seoul mengatakan akan meningkatkan akses pasar lokal untuk mobil AS dan menerima perpanjangan tarif impor untuk truk pikap Korea selama 20 tahun lagi.
"Tidak seperti negara pengekspor mobil lain atau manufaktur asing lainnya, Korea dan produsen mobil Korea telah mengatasi kekhawatiran rekan AS," katanya.
KITA mengatakan revisi kesepakatan perdagangan bekerja untuk "memastikan dan mempertahankan kepentingan keamanan AS di wilayah tersebut".
Korea Selatan, rumah bagi fasilitas produksi untuk Hyundai Motor dan produsen AS General Motors, adalah eksportir mobil terbesar keempat ke Amerika Serikat setelah Meksiko, Kanada, dan Jepang. Hyundai dan Kia juga memiliki pabrik di Amerika Serikat.
Sekitar 28.500 tentara AS ditempatkan di Korea Selatan, warisan Perang Korea 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.