Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja April 2018, Pasar Sedan Kian Menyempit

Pasar sedan domestik terus menciut. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terakhir menunjukkan, sepanjang JanuariApril 2018, dua kategori sedan paling gemuk turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
New Honda City/Istimewa
New Honda City/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar sedan domestik terus menciut. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) terakhir menunjukkan, sepanjang Januari—April 2018, dua kategori sedan paling gemuk turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kubikasi mesin sama dengan atau kurang dari 1.500 cc turun 8% menjadi 1.300 unit, sedangkan 1.501 cc sampai dengan 3.000 cc turun 14,7% menjadi 1.241 unit.

Tercatat hanya sedan dengan kubikasi mesin di atas 3.000 cc yang menorehkan kinerja positif. Segmen ini bertumbuh 60,9%. Akan tetapi secara volume, kontribusi kelas ini sangat kecil.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dalam kajian bersama Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat  Universitas Indonesia (LPEM UI) mengusulkan harmonisasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) kendaraan bermotor. Menurut asosiasi yang menaungi hampir seluruh merek mobil yang berjualan di Tanah Air ini perbedaan PPnBM menjadi faktor utama pasar sedan terus tergerus.

Pabrikan menilai usulan Gaikindo untuk harmonisasi pajak belum tentu membuat permintaan naik singifikan. Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno mengatakan bahwa preferensi konsumen Indonesia terbilang sulit diubah. Mereka membutuhkan kendaraan yang bisa memuat banyak barang dan juga penumpang. Namun menurutnya harmonisasi pajak sedan adalah sesuatu yang baik.

“Saya pribadi melihat pasti ada yang akan memilih sedan, tapi mungkin itu dari pengguna hatchback. Kalau dari SUV [sport utility vehicle] atau MPV [mobil kecil serbaguna] belum tentu,” katanya kepada Bisnis, Selasa (22/5/2018).

MPV dan SUV adalah dua segmen yang menjadi pilihan konsumen kendaraan penumpang dalam negeri. Secara rata-rata, setiap tahun, keduanya menguasai hampir 50% pasar. Sementara itu hatchback hanya memberikan sumbangsih 3,1% tahun lalu.

Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto mengatakan bahwa sedan bisa menguasai 10%—15% dalam 5—10 tahun setelah harmonisasi PPnBM diberlakukan. “Memang perlu waktu, tergantung merek, desain, fitur, harga, dan harus hemat BBM,” katanya.

Dalam jangka panjang, hal itu akan membuat pabrikan memproduksi sedan di Indonesia. Pada akhirnya negara ini bisa dijadikan basis produksi untuk pengapalan ke negara lain.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper