Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Januari—April 2018, Pengapalan Toyota Turun 16,7%

Pengapalan kendaraan bermotor mobil secara utuh atau completely built up Toyota tercatat lebih rendah 16,7% pada empat bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor Mobil TMMIN--Direktur Senior PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Edward Otto Kanter (kanan) bersama Direktur Administrasi TMMIN Bob Azam (kiri), GM Export Import Division TMMIN Ari Syamsudin (kedua dari kanan), dan Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Armen Amir (dua dari kiri) berbincang mengenai proses pengiriman kendaraan untuk tujuan ekspor di area shipping yard IKT di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/3)./Antara
Ekspor Mobil TMMIN--Direktur Senior PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Edward Otto Kanter (kanan) bersama Direktur Administrasi TMMIN Bob Azam (kiri), GM Export Import Division TMMIN Ari Syamsudin (kedua dari kanan), dan Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Armen Amir (dua dari kiri) berbincang mengenai proses pengiriman kendaraan untuk tujuan ekspor di area shipping yard IKT di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/3)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Pengapalan kendaraan bermotor mobil secara utuh atau completely built up Toyota tercatat lebih rendah 16,7% pada empat bulan pertama tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Toyota sebagai pemberi kontribusi terbesar terhadap total eskpor dalam daftar Gaikindo mencatatkan ekspor 32.961 unit pada Januari—April 2018. Pencapaian itu lebih rendah 6.631 unit (-16,7%) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, 39.592 unit.

Namun, pengapalan kendaraan-kendaraan Toyota secara bulanan terus mengalami peningkatan sejak Januari sampai April tahun ini.

Penurunan total pengapalan Toyota pada empat bulan membuat kontribusinya menjadi 42,6% terhadap total pengapalan mobil secara CBU dari Indonesia. Dalam data Gaikindo, kontribusi ekspor Toyota pada Januari—April 2018 lebih rendah 10,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 52,8%.

Director Administration, Corporate, & External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azzam, mengatakan, penyebab pengapalan Toyota yang lebih rendah pada Januari—April 2018 adalah masih tertundanya pengapalan ke Vietnam.

Ya sudah jelas Vietnam [penyebab ekspor lebih rendah],” kata Bob kepada Bisnis, Selasa (22/5/2018).

Dia menjelaskan, jumlah kendaraan yang tertunda untuk diekspor ke Vietnam hingga April 2018 sebesar selisih pengapalan dengan Januari—April 2017, yakni 6.631 unit.

Perusahaan, dia menuturkan, telah melakukan pengapalan percobaan Fortuner ke Vietnam untuk melihat hambatan-hambatan yang ada. Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada hambatan berarti dalam pengapalan percobaan tersebut.

Oleh karena itu, perusahaan optimistis akan melakukan pengapalan secara masal ke Vietnam pada bulan depan setelah melakukan pengapalan percobaan. Akan tetapi, perusahaan belum memutuskan jumlah pasti pengapalan masal kendaraan roda empat yang akan dilakukan pada Juni 2018.

Terkait dengan peningkatan pengapalan yang terjadi setiap bulannya sejak Januari sampai April 2018, dia menuturkan, kondisi tersebut semata karena permintaan dari negara asal. Permintaan pengapalan kendaraan roda empat pada awal tahun, lanjutnya biasanya lebih low moderate.

Dalam data Gaikindo, terdapat pengapalan kendaraan bermotor mobil Toyota ke Vietnam pada April 2018 sebanyak 1 unit. Adapun kendaraan yang diekspor secara utuh dalam data Gaikindo tersebut adalah Fortuner 2TR, 2.6L, Gasoline (A/T).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yudi Supriyanto
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper