Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan ritel kendaraan komersial truk diprediksikan masih akan tumbuh pada kuartal kedua tahun ini meskipun tidak sekuat kuartal pertama.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan ritel kendaraan niaga truk pada kuartal pertama bertumbuh 29,11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 26.214 unit.
“Proyeksi kami masih agak growth,” kata Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Ernando Demily kepada Bisnis, Selasa (1/5/2018).
Dia memproyeksikan, penjualan ritel kuartal kedua tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing untuk light duty truk (LDT) bertumbuh 20%, medium truck 35%, heavy truck sekitar 10%, dan pikap 7%.
Menurutnya, penjualan ritel kendaraan niaga pada Juni 2018 akan mengalami koreksi meskipun secara keseluruhan pada kuartal kedua tahun ini mengalami pertumbuhan.
Alasannya, pada bulan tersebut terdapat Lebaran di mana aktivitas kerja perusahaan menjual kendaraan niaga berkurang.
Pembeli kendaraan niaga, dia mengingatkan membutuhkan waktu yang panjang ketika melakukan pembelian dan lebih rasional mengingat kendaraan tersebut sebagai modal produksi dalam menjalankan usaha. “Jadi tidak musiman,” katanya.
Baca Juga
Oleh karena itu, pihaknya melakukan penjualan kendaraan niaga seperti biasanya pada April-Mei 2018. Dia menuturkan, infrastruktur dan komoditas masih menjadi pendorong penjualan kendaraan niaga pada kuartal kedua tahun ini.
Sementara terkait dengan pengaruh e-dagang di dalam negeri terhadap penjualan truk, dia menuturkan belum memiliki data terkait hal itu. “Positive factor-nya masih dari infrastruktur dan komoditas,” katanya.