Bisnis.com, JAKARTA—Di antara peserta Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 yang berhasil menarik perhatian pengunjung, termasuk Presiden Joko Widodo, adalah Ulil Albab Student Center (UASC), pembuat kendaraan listrik dari Universitas Islam Indonesia (UII).
UASC yang merupakan institusi di bawah naungan Universitas Islam Indonesia itu menjadi satu-satunya peserta yang memamerkan kendaraan karya para mahasiswa di IIMS 2018. Saat ini tim UASC berisi 52 orang mahasiswa UII dari berbagai macam fakultas dan jurusan – tidak hanya dari fakultas teknik.
UASC yang didirikan sejak 2013 memiliki tujuan besar menjadi salah satu pengembang mobil listrik yang dijual secara komersial di Indonesia.
Tim ini telah menjadi langganan juara di ajang Kompetisi Mobil Listrik Indonesia yang diadakan oleh Politeknik Bandung, yakni juara 1 untuk kategori Best Teknologi (2014), juara 1 kategori Kecepatan dan Best Teknologi (2015), juara 2 untuk kategori Deselerasi (2016), dan juara 1 kategori Best Teknologi dan Deselerasi (2017).
Tim yang fokus pada seluruh kendaraan listrik tersebut juga memiliki karya sepeda listrik PitX yang mampu berlari dengan kecepatan 60 km per jam, dan dalam waktu dekat akan mengikuti ajang mobil listrik International Formula Society of Automotive Engineers (FSAE) Competition di Jepang.
Untuk kompetisi ini, Tim UASC akan mengembangkan mobil listrik Kaliurang Unisi Generasi 3 yang dilengkapi dengan teknologi telemetry yang telah didesain selama satu tahun. Dengan teknologi ini, mobil dapat menampilkan suhu, baterai dan daya yang dimiliki mobil dalam layar.
Baca Juga
Di samping itu, mobil juga dilengkapi denganself developed battery management system (BMS) sebagai andalannya, serta sistem live streaming. Mobil Listrik Kaliurang Unisi Generasi ketiga memiliki kecepatan hingga 70 kilometer per jam, dan memiliki bobot yang lebih ringan dari generasi kedua 120 kilogram.
“Kalau teknologi, kami mungkin menggunakan BMS, battery management system,” kata Rudi Arta Rahardian, Kapten Team UASC, Jumat (27/4/2018).
Teknologi iniberfungsi mengatur arus listrik pada baterai kendaraan. Arus listrik akan berhenti dengan sendirinya ketika pengguna lupa melepaskan charger saat pengisian baterai telah penuh. Kemudian, sistem ini juga akan meng-cut arus ketika kapasitas listrik pada baterai tidak memungkinkan untuk dijalankan.
Dia menjelaskan, arus listrik yang berhenti dengan sendirinya ketika lupa melepas charger membuat baterai tidak akan menggelembung. Oleh karena itu keamanan baterai pun dapat terjaga.
Namun, baterai yang digunakan pada kendaraan listrik masih harus diimpor dari Korea Selatan lantaran tidak ada produsen di Indonesia yang mampu membuat baterai dengan ukuran 320 volt. “Baterai kami tidak ada produsen dari Indonesia. Jadi, kami impor dari Korea,” katanya.
Selain baterai, timnya juga mengimpor controller dan motor yang akan digunakan pada kendaraan mobil listrik yang akan diikut sertakan dalam ajang lomba internasional. Sementara komponen lainnya, berasal dari Indonesia.
Kini, sembari berpameran di IIMS 2018, Tim UASC tengah bersiap-siap mengikuti kompetisi di Jepang. Tak hanya persiapan dari aspek inovasi teknologi tentunya, tetapi juga persiapan memenuhi kebutuhan pendanaan.
Setidaknya Tim UASC membutuhkan dana hingga Rp1,8 miliar untuk membuat mobil listrik hingga membawanya ke Jepang bersama dengan timnya.
Kehadiran Presiden Joko Widodo di stan pameran mereka di hari pertama IIMS 2018 tampaknya menjadi suntikan energi tersendiri. Presiden berpesan kepada Tim Mobil Listrik UASC untuk tetap semangat mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Sebelum beranjak, tidak lupa Presiden Jokowi memberikan tanda tangan di mobil listrik karya mereka. Semangat..!!!()