Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menutup dua bulan pertama 2018 dengan kenaikan penjualan ritel dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pengantaran mobil ke konsumen perusahaan tumbuh 8,74% menjadi 31.229 unit.
Torehan positif itu tidak lepas dari pembaruan low sport utilty vehicle (LSUV) Terios. Permintaan model ini naik lebih dari dua kali lipat menjadi 4.311 unit. Kontribusinya terhadap perusahaan pun naik dibandingkan capaian tahun lalu, dari 6,28% menjadi 13,8%.
“Kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan masyarakat dengan Daihatsu. Semoga pencapaian ini dapat terus memotivasi untuk dapat memberikan produk maupun pelayanan purnajual terbaik,” kata Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Kamis (22/3/2018).
Namiun, Sigra masih menjadi penopang bisnis Daihatsu di Indonesia. Volume penjualan Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar dan Harga Terjangkau (KBH2) ini menyumbang 24,59% kepada ADM.
Akumulasi dua bulan pertama pengantaran mobil ini juga tumbuh. Sepanjang dua bulan pertama Sigra membukukan 7.680 unit atau naik 8,25%.
Secara keseluruhan hampir semua model Daihatsu yang menopang penjualan ADM secara signifikan naik sepanjang 2018, hingga bulan lalu. Tercatat hanya Xenia dan Ayla yang penjualan ritelnya turun.
Baca Juga
Kedua mobil itu, secara berurutan merosot 2,76% dan 7,16%. Kontribusinya terhadap perusahaan pun ikut turun sekitar 2 poin menjadi 18,36% dan 12,16%.
Berdasarkan data internal ADM, perusahaan tengah berupaya menyeimbangkan pasokan dengan permintaan pasar. Penjualan pabrik ke diler Xenia dan Agya turun lebih banyak dibandingkan dengan penjualan ritel. Pasokan ke diler Xenia turun 7,14% menjadi 6.441 unit, sedangkan Agya turun 29,36% menjadi 5.096 unit.
Sementara itu manisnya pertumbuhan kendaraan niaga belum begitu bisa dinikmati ADM. Pikap Granmax hanya tumbuh 3,04% menjadi 6.601 unit. Padahal secara umum sektor komersial menjadi penopang pasar otomotif domestik sejak 2017.
“Truk memang naik, tetapi biasanya baru dirasakan pikap itu setelahnya,” kata Amelia beberapa waktu lalu.Akan tetapi perusahaan terbilang percaya diri dengan meningkatkan pasokan pikap Granmax pada periode yang sama.
Data internal perusahaan menunjukan penjualan pabrik ke diler Gran max PU naik, secara persentase, 5 kali lipat dibandingkan dengan ritel, yakni 15,34% menjadi 8.085 unit.
Di sisi lain peforma minibus Granmax sebaliknya. Permintaan pasar naik 28,68%, sedangkan pasokan ke diler turun 15,82%.
Adapun secara total perusahaan yang bernaung di bawah bendera grup Astra ini juga masih menjaga kinerja positif. Pasokan ke diler naik 2,58% menjadi 34.448 unit.