Bisnis.com, JAKARTA - Instruktur Rifat Drive Labs Yudi Prasetyo mengungkapkan ada empat sikap yang perlu diperhatikan dalam berkendara.
Pertama, bahwa pengendara harus memiliki tanggung jawab baik terhadap diri sendiri, orang di rumah, maupun orang lain di sekitar.
Kedua, adalah sikap sadar berkendara. Sadar bahwa berkendara ini punya bahaya, sadar bahwa berkendara ini punya risiko yang besar untuk terjadi kecelakaan.
"Jadi konsentrasi adalah hal yang mutlak ketika kita berkendara," kata Yudi seusai acara Coaching Clinic Safety Riding di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009, pasal 106 ayat 1 yang menyebutkan bahwa pengemudi harus berkendara dengan penuh konsentrasi. "Di sini lebih kepada paham bahwa ada bahaya yang kita hadapi, dan sadar bahwa berkendara ini punya risiko yang besar," ujar dia.
Ketiga adalah sabar. Hal ini berkaitan dengan bagaimana pengendara bisa membaca situasi saat mengemudi. "Lebih berpikir ke depan lagi kalau kita terlalu terburu-buru kecenderungannya ngebut ini akan membuat risiko celaka lebih tinggi," kata Yudi.
Terakhir, sikap empati atau rasa memiliki dengan semua orang yang ada di sekeliling saat mengemudi.
Untuk melindungi diri saat berkendara, pengemudi sepeda motor mutlak adalah helm. "Ini adalah sebuah kebutuhan yang sifatnya wajib, artinya helm ini kita pakai fungsinya untuk mengurangi risiko cedera ketika kepala terjadi benturan ketika terlibat dalam kecelakaan," ujar Yudi.
Baca Juga
Safety gears secara keseluruhan juga dianjurkan, seperti sarung tangan, jaket, celana panjang dan sepatu. Pelindung tambahan juga disarankan jika memang diperlukan.
Tak hanya soal sikap mengemudi, kendaraan juga perlu diperhatikan. Pemeriksaan, baik pemeriksaan yang rutin, maupun maintenance secara periodik bulanan, perlu dilakukan.
"Kita harus mampu menganalisis kendaraan siap enggak kita gunakan, misalkan kondisi ban, olinya, mesin, perangkat keselamatan yang lain harus diperhatikan," kata Yudi.
"Kalau bicara soal perawatan ikuti sesuai dengan rekomendasi pabrik, kalau oli sendiri 2000-2500 atau satu sampai dua bulan, kemudian perangkat lainnya sama lakukan rutin sesuai dengan rekomendasi pabrik," tambah dia.