Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Karoseri Indonesia sepertinya masih akan mengandalkan pasar dalam negeri dibandingkan dengan pasar luar negeri sepanjang tahun ini seiring dengan prediksi peningkatan penjualan kendaraan niaga di pasar domestik.
Ketua Umum Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) Sommy Lumadjeng mengungkapkan, sepanjang tahun ini ekspor yang dilakukan oleh para pelaku usaha karoseri di dalam negeri masih belum akan menunjukkan kinerja yang menggembirakan.
“Ekspor belum banyak,” kata Sommy, kepada Bisnis, Minggu (21/8/2018).
Dia menjelaskan, ekspor yang dilakukan oleh para pelaku usaha karoseri di dalam negeri masih memiliki banyak kendala, baik peraturan pemerintah maupun prinsipal agen pemegang merek yang belum sesuai sehingga belum akan banyak.
Sekretaris Jenderal Askarindo T.Y. Subagio, sebelumnya, memperkirakan industri karoseri di dalam negeri dapat tumbuh berkisar 5% – 10% sepanjang tahun ini seiring dengan prediksi pertumbuhan penjualan kendaraan niaga.
Agar industri karoseri dalam negeri dapat terus tumbuh, pemerintah harus konsisten dengan kebijakan-kebijakan yang telah dijalankan seperti pembangunan infrastruktur, program pengalihan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Kemudian, program-program terkait dengan pengembangan industri pariwisata yang ada di dalam negeri. Tidak hanya itu, industri karoseri juga akan semakin baik jika pemerintah melakukan pembatasan usia terhadap kendaraan niaga.