Bisnis.com, JAKARTA – PT Garda Andalan Selaras (GAS), agen pemegang merek Triumph di Indonesia mencatat hasil penjualan satu bulan yang di luar ekspektasi perusahaan. Dalam satu bulan pertama fiscal year perusahaan menjual 46 unit. Angka ini merupakan 30,67% dari target tahunan.
Penjualan tersebut diperoleh di tengah kondisi pasar otomotif yang melambat. Seperti diketahui, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) telah melakukan dua kali revisi untuk menurunkan target tahunan penjualan kendaraan bermotor roda dua.
Sapta Hariadji, Sales and Marketing Director PT GAS, mengatakan terkejut dengan hasil penjualan Juli 2017. “Pasar motor premium memang agak sulit dibaca. Mudah-mudahan sampai juni 2018 tetap terjaga penjualan, bahkan mungkin bisa lewat target,” katanya kepada Bisnis, Senin (7/8/2017).
Dia menjabarkan bahwa 46 unit tersebut merupakakan produk baru, bukan sisa stok dari APM lama. Atok APM lama sebanyak 92 unit sudah habis sekitar April 2017. “5 unit di antaranya kami pakai untuk motor demo,” ujar Sapta.
Adapun Triumph secara resmi dijual di bawah bendera PT GAS sejak pertengahan tahun lalu. Namun, varian teranyar diluncurkan pada pekan pertama Maret 2017 bersamaan dengan peresmian gerai baru di Jakarta.
Sapta menjelaskan capaian penjualan bisa jadi hasil dari strategi harga yang diterapkan. Sejak resmi sebagai distributor Triumph, perusahaan menilai pasar motor premium yang masih bergerak pada rentang harga di bawah Rp500 juta.
Sebab itu itu varian Triumph yang diboyong ke Indonesia berada pada kisaran harga Rp275 juta hingga Rp446 juta. Motor-motor tersebut memiliki kubikasi mesin antara 900 cc sampai 1.200 cc. Hingga akhir tahun produk-produk tersebut yang akan menjadi senjata perusahaan.